Bandarlampung, (ANTARA News) - Dana sharing program jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas) Provinsi Lampung yang berasal dari APBD kabupaten
dan kota serta provinsi tahun anggaran 2011 lalu sebesar Rp31 miliar.
"Jamkesmas melalui APBD kabupaten dan kota senilai Rp27,6 miliar,
sedangkan provinsi sebesar Rp2,5 miliar," kata Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung Reihana, di Bandarlampung, Selasa.
Ia menyebutkan, dana sebesar itu untuk biaya pasien yang dirujuk dari RSUD kabupaten dan kota serta RSUD Abdul Moloek
serta rumah sakit
pusat.
Menurutnya, secara umum pelayanan pasien melalui program Jamkesmas di rumah sakit rujukan itu sudah cukup baik.
Program kesehatan di Lampung menurutnya, juga berjalan dengan baik baik
sarana dan prasarana pendukung juga pelayanan terhadap pasien di rumah
sakit pemerintah.
Disisi lain lanjutnya, telah terjadi
peningkatan penyediaan dan rasio sarana prasarana kesehatan, meliputi
rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2011 sebesar
4/100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2010 sebesar 3,5/100.000
penduduk.
"Standar nasional adalah 5/100.000 penduduk," jelasnya.
Persentase ketersediaan obat dan vaksin pada tahun 2011 sebesar 73,55
persen dari kondisi tahun 2010 sebesar 75 persen. Standar
nasional yakni 90 persen.
Persentase rumah sakit yang
terakreditasi pada tahun 2011 sebesar 21 persen dari kondisi tahun 2010
sebesar 11,9 persen. Standar nasional adalah 60 persen.
Selanjutnya, persentase rumah sakit yang mampu Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) pada tahun 2011 sebesar 35,7
persen dari kondisi tahun 2010 sebesar 73 persen, sedang standar
nasional adalah 75 persen.
Reihana menjelaskan, cakupan
Posyandu dengan strata purnama dan mandiri pada 2011 sebesar 50,93
persen dari kondisi tahun 2010 sebesar 50,69 persen. Target kinerja
adalah 45 persen.
Dukungan Pemerintah Provinsi Lampung
untuk peningkatan sarana dan prasarana Puskesmas dan RSUD kabupaten dan
kota melalui pengadaan dan kalibrasi alat kesehatan Puskesmas,
kalibrasi alat kesehatan rumah sakit dan pengadaan kendaraan roda empat
Puskesmas juga telah dilakukan.
"Pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan melalui penyediaan obat sangat-sangat essensial
(SSE) dan obat kejadian luar biasa (KLB) di sarana pelayanan kesehatan
dasar juga terus dilakukan," kata dia menambahkan.
(ANT-A054)
Berita Terkait
Transformasi digital BRI picu "sharing economy" di tengah masyarakat
Minggu, 26 September 2021 21:24 Wib
Langkah tumbuhkan kebiasaan baik di media sosial selama Ramadhan
Kamis, 29 April 2021 8:40 Wib
Indonesia - Jepang "sharing knowledge" pengembangan SDM konstruksi
Kamis, 11 Februari 2021 11:07 Wib
BRTI: Sharing frekuensi diperlukan agar tidak ada monopoli
Kamis, 12 November 2020 9:03 Wib
Perry Warjiyo proyeksi Indonesia alami defisit Rp21,8 triliun pada 2021
Senin, 28 September 2020 20:35 Wib
Rupiah terkoreksi dipicu wacana perpanjangan "burden sharing"
Kamis, 3 September 2020 16:51 Wib
AFPI sebut "fintech lending" penting saling berbagi wawasan
Kamis, 10 Oktober 2019 16:27 Wib
Analis: "Power sharing" bisa terjadi dalam pertemuan Megawati-Prabowo
Rabu, 24 Juli 2019 7:16 Wib