Petani kembangkan sawi putih untuk ekspor

id sawi putih, ekspor

Petani kembangkan sawi putih untuk ekspor

Petani di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir sedang menanam sayuran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat daerah setempat dan Kota Palembang. (FOTO ANTARA/Triyatno/11)

Indramayu, (ANTARA News) - Sejumlah petani di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terus berupaya mengembangkan sayuran sawi putih untuk memenuhi permintaan pasar eksport ke Taiwan dan Jepang.
       
"Sejumlah petani di daerah pantura Kabupaten Indramayu kini sedang mengembangkan jenis sayuran dataran rendah yaitu sawi putih untuk dikirim ke Taiwan dan Jepang," kata Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Anang di Indramayu, Senin.
      
 Ia menjelaskan, tanaman sayuran dataran rendah cukup potensial dikembangkan di pantura karena lahannya masih subur dan pupuk organik melimpah sehingga petani setempat bisa panen secara maksimal.
       
Harga sawi putih cukup tinggi yakni sekitar Rp6.000 per kilogram, katanya, menguntungkan petani dibandingkan dengan jenis sayuran lain.
       
Selain itu, katanya, hasil panen sawi putih tersebut sudah ada pasar yang menerima sehingga petani tidak repot menjualnya.
       
Ia mengatakan, berbagai jenis sayuran dataran rendah membantu petani Indramayu untuk selang tanam karena biasanya mereka tanam padi.
       
Namun, katanya, setelah sayuran lebih mendatangkan keuntungan yang lebih baik, mereka membudidayakan lahan untuk jenis holtikultura seperti kembang kol, "pachoy", dan sawi putih.
       
Seorang petani sayuran dataran rendah di Indramayu Muhaimin mengaku, sejak mencoba mengembangkan berbagai jenis sayuran dataran rendah hasilnya jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan padi.
       
Tanam sayuran dataran rendah seperti sawi putih, bunga kol, tomat Jepang, "pachoy" lebih menguntungkan karena harga jual pascapanen stabil.
       
Selain itu, katanya, hasil panen sudah ada yang menampung sehingga petani tidak repot menjualnya.
       
Ia mengatakan, saat ini sejumlah petani di Indramayu mengembangkan sayuran jenis sawi putih untuk dikirim ke Taiwan dan Jepang.
       
Ia menyebut harga sayuran tersebut cukup tinggi dibandingkan dengan komoditas holtikultura lainnya dan masa tanam singkat sehingga petani diuntungkan.
       
Seorang petani setempat lainnya Sukarna mengatakan, selama ini permintaan pasar untuk tanam sayuran organik belum pernah mampu dipenuhi sehingga sejumlah petani terus mengembangkan tanaman sayuran dataran rendah untuk memenuhi pasar ekspor.
       
Ia mengatakan, pasaran hasil panen sayuran dataran rendah berasal dari Kabupaten Indramayu sudah jelas, permintaan ekspor cukup tinggi, meski hingga saat ini belum mampu dipenuhi semuanya oleh petani.
       
etani setempat, katanya, harus meningkatkan produski mereka karena lahan pertanian masih luas.
       
Seorang ketua kelompok tani setempat Muhidi mengatakan, hasil panen sayuran dataran rendah hanya sempat dipasok ke Jepang, Singapura, dan Taiwan untuk jenis sawi putih, sedangkan permintaan pasar lokal seperti Kalimantan belum terpenuhi.   
(ANT-061/M033)