Indramayu, (ANTARA News) - Sejumlah petani di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terus berupaya mengembangkan sayuran sawi putih untuk memenuhi permintaan pasar eksport ke Taiwan dan Jepang.
"Sejumlah petani di daerah pantura Kabupaten Indramayu kini sedang mengembangkan jenis sayuran dataran rendah yaitu sawi putih untuk dikirim ke Taiwan dan Jepang," kata Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Anang di Indramayu, Senin.
Ia menjelaskan, tanaman sayuran dataran rendah cukup potensial dikembangkan di pantura karena lahannya masih subur dan pupuk organik melimpah sehingga petani setempat bisa panen secara maksimal.
Harga sawi putih cukup tinggi yakni sekitar Rp6.000 per kilogram, katanya, menguntungkan petani dibandingkan dengan jenis sayuran lain.
Selain itu, katanya, hasil panen sawi putih tersebut sudah ada pasar yang menerima sehingga petani tidak repot menjualnya.
Ia mengatakan, berbagai jenis sayuran dataran rendah membantu petani Indramayu untuk selang tanam karena biasanya mereka tanam padi.
Namun, katanya, setelah sayuran lebih mendatangkan keuntungan yang lebih baik, mereka membudidayakan lahan untuk jenis holtikultura seperti kembang kol, "pachoy", dan sawi putih.
Seorang petani sayuran dataran rendah di Indramayu Muhaimin mengaku, sejak mencoba mengembangkan berbagai jenis sayuran dataran rendah hasilnya jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan padi.
Tanam sayuran dataran rendah seperti sawi putih, bunga kol, tomat Jepang, "pachoy" lebih menguntungkan karena harga jual pascapanen stabil.
Selain itu, katanya, hasil panen sudah ada yang menampung sehingga petani tidak repot menjualnya.
Ia mengatakan, saat ini sejumlah petani di Indramayu mengembangkan sayuran jenis sawi putih untuk dikirim ke Taiwan dan Jepang.
Ia menyebut harga sayuran tersebut cukup tinggi dibandingkan dengan komoditas holtikultura lainnya dan masa tanam singkat sehingga petani diuntungkan.
Seorang petani setempat lainnya Sukarna mengatakan, selama ini permintaan pasar untuk tanam sayuran organik belum pernah mampu dipenuhi sehingga sejumlah petani terus mengembangkan tanaman sayuran dataran rendah untuk memenuhi pasar ekspor.
Ia mengatakan, pasaran hasil panen sayuran dataran rendah berasal dari Kabupaten Indramayu sudah jelas, permintaan ekspor cukup tinggi, meski hingga saat ini belum mampu dipenuhi semuanya oleh petani.
etani setempat, katanya, harus meningkatkan produski mereka karena lahan pertanian masih luas.
Seorang ketua kelompok tani setempat Muhidi mengatakan, hasil panen sayuran dataran rendah hanya sempat dipasok ke Jepang, Singapura, dan Taiwan untuk jenis sawi putih, sedangkan permintaan pasar lokal seperti Kalimantan belum terpenuhi.
(ANT-061/M033)
Berita Terkait
Diananda dan Arif Dwi perbanyak konsumsi air putih selama Ramadhan
Selasa, 26 Maret 2024 13:14 Wib
Cium "Merah Putih", empat napi terorisme di Sumsel ikrar setia ke NKRI
Selasa, 5 Maret 2024 14:43 Wib
Cium Merah Putih, tiga napi terorisme di Lapas Palembang ikrar setia kepada NKRI
Sabtu, 27 Januari 2024 23:24 Wib
Dokter bagikan tips konsumsi nasi putih bagi penderita diabetes
Sabtu, 16 Desember 2023 16:44 Wib
Kementan dorong wajib tanam bawang putih untuk tingkatkan produksi
Kamis, 23 November 2023 9:26 Wib
Gedung Putih umumkan rencana pertemuan bilateral Biden dan Jokowi
Rabu, 8 November 2023 16:53 Wib
Akhirnya "Baju Putih" Mahfud dipakainya daftar bacawapres ke KPU
Kamis, 19 Oktober 2023 13:03 Wib
Mahasiswa Indonesia juarai lomba di Jepang lewat aplikasi revolusioner
Rabu, 18 Oktober 2023 17:22 Wib