Pelajar Palembang dibayar jadi supporter asing

id sea games, pelajar, supporter, tim asing

Pelajar Palembang dibayar jadi supporter asing

Pelajar di Palembang dikerahkan menjadi pendukung tim SEA Games asing. (Foto ANTARA/Yudi Abdullah/11)

Palembang, (ANTARA News) - Pelajar di Palembang dikerahkan menjadi pendukung (supporter) tim asing peserta SEA Games yang bertanding di komplek olahraga Jakabaring dan beberapa arena pertandingan di luar komplek tersebut.

Pelajar yang menjadi pendukung tim asing diberikan fasilitas satu pasang sepatu olahraga, baju kaos, makan dan minum, serta uang transport sebesar Rp20.000 per hari, kata Ganda salah seorang pelajar SMP Negeri 35 di kawasan Plaju, Palembang, Rabu.

"Saya bersama 40 siswa SMP 35 diajak guru untuk menjadi pendukung tim dari Filipina, sejak hari pertama hingga sekarang. Saya sangat senang karena bisa ikut menyemarakkan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara yang mungkin tidak akan pernah lagi saya alami," ujar Ganda.

Pelajar lainnya, Yansen dari SMP Negeri 15 Palembang, mengatakan, ia bersama 200 pelajar SMP 7 dan SMP 35 setiap hari dikerahkan menjadi supporter semua pertandingan yang diikuti oleh Filipina.

Kegiatan mendukung tim asing itu dilakukan sesuai jadwal pertandingan, bisa pagi hari, siang dan sore hari. Kalau pertandingannya siang, tidak mengganggu jam sekolah tetapi kalau pagi hari terpaksa izin tidak masuk kelas, kata Yansen.

Kondisi dukungan kepada tim Filipina yang bersemangat dari pelajar tiga sekolah negeri di kawasan Plaju tersebut, bertolak belakang dengan pelajar yang mendukung tim Thailand dan Malaysia.

Pelajar yang biasanya memadati arena pertandingan sepak takraw di Sriwijaya Promotion Centre Palembang, tampaknya mulai lesu, di arena itu hanya terlihat puluhan siswa saja yang hadir saat timnas Thailand dan Malaysia berlaga.

Stefanny (15), mengatakan sejak dua hari ini memang guru sekolahnya tidak lagi mengkoordinir siswa menonton pertandingan seperti sebelumnya.

"Kami datang atas keinginan sendiri, karena itu hanya puluhan orang saja yang menonton sepak takraw," kata dia.

Ia menjelaskan, pada awalnya mereka datang ke arena pertandingan bersama ratusan siswa dan guru dari sekolah yang berada di kawasan Seberang Ulu itu.

Namun, sejak dua hari lalu sebagian besar lebih fokus untuk belajar ketimbang mendukung timnas asing yang bertanding di Jakabaring, ujarnya. (ANT-Yud-037)