Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (Pemkab OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) memprioritaskan perbaikan 20 unit jembatan gantung yang rusak akibat banjir bandang terjadi di wilayah ini pada periode Mei 2024.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Januar Efendi didampingi Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Agus Safari, di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa saat ini Kabupaten OKU masih dalam masa transisi darurat pemulihan pasca-bencana banjir.
Agus mengatakan, dalam masa transisi darurat menuju pemulihan tersebut pihaknya telah mengajukan perbaikan fasilitas umum yang rusak ke BNPB untuk segera diperbaiki.
Jembatan gantung tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten OKU, antara lain Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, dan Kecamatan Baturaja Barat.
"Ada 20 unit jembatan gantung mengalami rusak berat, ringan dan sedang akibat banjir bandang yang kami ajukan untuk diperbaiki. Alhamdulillah sudah ada respons positif dari BNPB dan mudah-mudahan pada September 2024 sudah terealisasi," katanya lagi.
Selain jembatan, kata dia, Pemkab OKU juga mengajukan rehabilitasi rumah warga yang terdampak banjir bandang untuk diperbaiki oleh pemerintah melalui program bedah rumah gratis.
"Untuk rehab rumah warga terdampak banjir bandang ada 114 unit yang kami ajukan mulai dari rusak ringan, berat, dan rusak sedang," ujarnya.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten OKU, banjir bandang yang terjadi di wilayah setempat pada 23 Mei 2024 merendam 10.816 rumah warga, dan 90 unit diantaranya rusak berat, bahkan satu unit hanyut terbawa arus banjir.
Bencana alam tersebut merenggut enam korban jiwa yang tewas terseret banjir bandang akibat luapan Sungai Ogan.
Selain itu, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum, antara lain jembatan gantung, 18 unit gedung sekolah, 41 rumah ibadah dan 15 unit fasilitas pemerintah dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Januar Efendi didampingi Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Agus Safari, di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa saat ini Kabupaten OKU masih dalam masa transisi darurat pemulihan pasca-bencana banjir.
Agus mengatakan, dalam masa transisi darurat menuju pemulihan tersebut pihaknya telah mengajukan perbaikan fasilitas umum yang rusak ke BNPB untuk segera diperbaiki.
Jembatan gantung tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten OKU, antara lain Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, dan Kecamatan Baturaja Barat.
"Ada 20 unit jembatan gantung mengalami rusak berat, ringan dan sedang akibat banjir bandang yang kami ajukan untuk diperbaiki. Alhamdulillah sudah ada respons positif dari BNPB dan mudah-mudahan pada September 2024 sudah terealisasi," katanya lagi.
Selain jembatan, kata dia, Pemkab OKU juga mengajukan rehabilitasi rumah warga yang terdampak banjir bandang untuk diperbaiki oleh pemerintah melalui program bedah rumah gratis.
"Untuk rehab rumah warga terdampak banjir bandang ada 114 unit yang kami ajukan mulai dari rusak ringan, berat, dan rusak sedang," ujarnya.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten OKU, banjir bandang yang terjadi di wilayah setempat pada 23 Mei 2024 merendam 10.816 rumah warga, dan 90 unit diantaranya rusak berat, bahkan satu unit hanyut terbawa arus banjir.
Bencana alam tersebut merenggut enam korban jiwa yang tewas terseret banjir bandang akibat luapan Sungai Ogan.
Selain itu, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum, antara lain jembatan gantung, 18 unit gedung sekolah, 41 rumah ibadah dan 15 unit fasilitas pemerintah dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.