Palembang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memberikan pelatihan sertifikasi bidang tata boga kepada narapidana/warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Palembang.
Sr. Supervisor CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Dila Amanda Kenniza di Palembang, Rabu, mengatakan Integrated Terminal (IT) Palembang bersama Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Palembang, melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) melaksanakan pelatihan sertifikasi dalam bidang tata boga untuk WBP dan petugas LPP Kelas II A Palembang.
IT Palembang telah menjalin kerjasama dengan LPP Kelas II A Palembang dalam melaksanakan pemberdayaan perempuan khususnya warga binaan sejak Tahun 2019 yang berawal dari kurangnya rasa percaya diri dan keterampilan WBP. Sehingga melalui kegiatan pemberdayaan, WBP memiliki bekal keterampilan saat "bebas" dari LPP.
Berbagai keterampilan yang dapat dikembangkan, diikuti beberapa WBP dan petugas untuk mengikuti Pelatihan Tata Boga bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru dalam bidang kuliner, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk meraih sertifikasi yang diakui secara Nasional.
Para peserta itu diharapkan agar memanfaatkan pelatihan dengan semaksimal mungkin dan benar-benar menyerap ilmu yang diberikan para instruktur dengan baik.
“Pembinaan kemandirian yang diberikan oleh Pertamina berupa pelatihan berbagai keterampilan sebagai bekal bagi warga binaan ketika kembali ke tengah masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mereka dapat meningkatkan keterampilan dan membuka peluang baru di masa depan. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” kata dia.
Integrated Terminal Manager Palembang M. Ali Ba’bud berharap setelah adanya program pelatihan yang diberikan kepada WBP LPP Kelas II Palembang agar bisa kembali ke masyarakat dengan keterampilan tertentu yang sudah dilatih saat menjalani masa binaan.
“Dengan adanya pelatihan dan kerjasama dengan Pertamina selama ini, diharapkan setelah keluar dari Lapas, warga binaan dapat menerapkan pengalaman dan ilmu yang didapat saat kembali kehidupan bermasyarakat. Semoga pelatihan ini dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat bermanfaat dan mempermudah untuk mencari pekerjaan di dunia luar,” katanya.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Ike Rahmawati mengapresiasi Pertamina yang terus memberikan perhatian dan bantuan kepada WBP LPP Kelas IIA Palembang.
“Kami sangat berterimakasih kepada Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel dan IT Palembang yang selama lima tahun berkomitmen memberikan bantuan baik kegiatan pelatihan kemandirian maupun sarana-prasarana dalam menunjang kegiatan-kegiatan yang ada di LPP Kelas II A Palembang ini,” kata dia.
Sr. Supervisor CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Dila Amanda Kenniza di Palembang, Rabu, mengatakan Integrated Terminal (IT) Palembang bersama Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Palembang, melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) melaksanakan pelatihan sertifikasi dalam bidang tata boga untuk WBP dan petugas LPP Kelas II A Palembang.
IT Palembang telah menjalin kerjasama dengan LPP Kelas II A Palembang dalam melaksanakan pemberdayaan perempuan khususnya warga binaan sejak Tahun 2019 yang berawal dari kurangnya rasa percaya diri dan keterampilan WBP. Sehingga melalui kegiatan pemberdayaan, WBP memiliki bekal keterampilan saat "bebas" dari LPP.
Berbagai keterampilan yang dapat dikembangkan, diikuti beberapa WBP dan petugas untuk mengikuti Pelatihan Tata Boga bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru dalam bidang kuliner, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk meraih sertifikasi yang diakui secara Nasional.
Para peserta itu diharapkan agar memanfaatkan pelatihan dengan semaksimal mungkin dan benar-benar menyerap ilmu yang diberikan para instruktur dengan baik.
“Pembinaan kemandirian yang diberikan oleh Pertamina berupa pelatihan berbagai keterampilan sebagai bekal bagi warga binaan ketika kembali ke tengah masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mereka dapat meningkatkan keterampilan dan membuka peluang baru di masa depan. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” kata dia.
Integrated Terminal Manager Palembang M. Ali Ba’bud berharap setelah adanya program pelatihan yang diberikan kepada WBP LPP Kelas II Palembang agar bisa kembali ke masyarakat dengan keterampilan tertentu yang sudah dilatih saat menjalani masa binaan.
“Dengan adanya pelatihan dan kerjasama dengan Pertamina selama ini, diharapkan setelah keluar dari Lapas, warga binaan dapat menerapkan pengalaman dan ilmu yang didapat saat kembali kehidupan bermasyarakat. Semoga pelatihan ini dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat bermanfaat dan mempermudah untuk mencari pekerjaan di dunia luar,” katanya.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Ike Rahmawati mengapresiasi Pertamina yang terus memberikan perhatian dan bantuan kepada WBP LPP Kelas IIA Palembang.
“Kami sangat berterimakasih kepada Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel dan IT Palembang yang selama lima tahun berkomitmen memberikan bantuan baik kegiatan pelatihan kemandirian maupun sarana-prasarana dalam menunjang kegiatan-kegiatan yang ada di LPP Kelas II A Palembang ini,” kata dia.