Bandarlampung (ANTARA) - Sebanyak 120 orang di Bandarlampung ikuti pelatihan juru sembelih halal (Juleha) dan manajemen kurban menjelang Idul Adha 1445 Hijriah guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka.
"Pelatihan ini merupakan momentum tepat dan strategis, karena mayoritas kota ini adalah umat Muslim, sehingga pemotongan hewan yang sesuai dengan syariat Islam harus terpenuhi di Bandarlampung terutama pada Idul Adha," kata Pelaksana Harian Sekretaris Kota Bandarlampung Tole Dailami di Bandarlampung, Minggu.
Menurutnya, pelatihan Juleha ini sangat penting, guna menjamin hewan kurban maupun yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat terjamin kehalalannya dari hulunya.
"Tentu kami dukung pelatihan Juleha ini. Karena kita harus menjamin makanan yang ada di rumah makan dan dikonsumsi oleh masyarakat memenuhi syariat Islam," kata dia.
Dia mengatakan bahwa akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Bandarlampung agar mereka yang mengikuti pelatihan Juleha ini mendapatkan sertifikat halal.
"Nanti dikoordinasikan melalui Dinas Pertanian supaya yang bisa ikut pelatihan mendapat sertifikat Juleha," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung Erwin mengatakan bahwa untuk di rumah pemotongan hewan yang dimiliki Pemkot Bandarlampung terdapat dua Juleha.
"Kalau untuk di RPH kami sudah memiliki dua Juleha yang sudah punya sertifikasi sesuai undang-undang Nomor 33 tahun 2014, untuk menjamin suatu produk halal harus ada sertifikat Juleha," kata dia.
Dia mengatakan bahwa untuk mendapatkan sertifikat Juleha, salah satunya harus mengikuti pelatihan juru sembelih halal. Bagaimana memperlakukan hewan kurban dengan baik, sebelum dan sesudah disembelih.
"Kemudian, juga nanti mereka akan dilatih tata cara memotong dan memisahkan daging sembelihan sesuai syariat Islam," kata dia.
Dia mendorong agar setiap rumah makan di kota ini memiliki Juleha ataupun mengambil daging dari RPH yang sudah memiliki juru sembelih halal tersertifikasi.
"Ini untuk menjamin kehalalan daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi, kami berharap rumah makan harus memiliki juru sembelih halal," kata dia.
"Pelatihan ini merupakan momentum tepat dan strategis, karena mayoritas kota ini adalah umat Muslim, sehingga pemotongan hewan yang sesuai dengan syariat Islam harus terpenuhi di Bandarlampung terutama pada Idul Adha," kata Pelaksana Harian Sekretaris Kota Bandarlampung Tole Dailami di Bandarlampung, Minggu.
Menurutnya, pelatihan Juleha ini sangat penting, guna menjamin hewan kurban maupun yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat terjamin kehalalannya dari hulunya.
"Tentu kami dukung pelatihan Juleha ini. Karena kita harus menjamin makanan yang ada di rumah makan dan dikonsumsi oleh masyarakat memenuhi syariat Islam," kata dia.
Dia mengatakan bahwa akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Bandarlampung agar mereka yang mengikuti pelatihan Juleha ini mendapatkan sertifikat halal.
"Nanti dikoordinasikan melalui Dinas Pertanian supaya yang bisa ikut pelatihan mendapat sertifikat Juleha," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung Erwin mengatakan bahwa untuk di rumah pemotongan hewan yang dimiliki Pemkot Bandarlampung terdapat dua Juleha.
"Kalau untuk di RPH kami sudah memiliki dua Juleha yang sudah punya sertifikasi sesuai undang-undang Nomor 33 tahun 2014, untuk menjamin suatu produk halal harus ada sertifikat Juleha," kata dia.
Dia mengatakan bahwa untuk mendapatkan sertifikat Juleha, salah satunya harus mengikuti pelatihan juru sembelih halal. Bagaimana memperlakukan hewan kurban dengan baik, sebelum dan sesudah disembelih.
"Kemudian, juga nanti mereka akan dilatih tata cara memotong dan memisahkan daging sembelihan sesuai syariat Islam," kata dia.
Dia mendorong agar setiap rumah makan di kota ini memiliki Juleha ataupun mengambil daging dari RPH yang sudah memiliki juru sembelih halal tersertifikasi.
"Ini untuk menjamin kehalalan daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi, kami berharap rumah makan harus memiliki juru sembelih halal," kata dia.