Baturaja (ANTARA) - Anggota Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan membersihkan lumpur di sekolah terdampak bencana banjir bandang yang terjadi pada Kamis (23/5).
Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa banjir bandang akibat luapan Sungai Ogan tidak hanya merendam ribuan rumah penduduk, namun juga menerjang sejumlah fasilitas sekolah di wilayah itu.
"Akibat banjir banyak sekolah di OKU yang porak-poranda, salah satunya SMP Negeri 9 Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Baturaja Timur," katanya.
Selain merusak fasilitas pendidikan, banjir juga menyebabkan banyak lumpur yang masuk ke ruang kelas sehingga aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu.
Terkait hal itu, pihaknya membentuk dua regu berjumlah 144 personel untuk membersihkan sejumlah sekolah dari sisa-sisa banjir agar aktivitas belajar mengajar kembali normal.
Ratusan personel yang tergabung dalam regu kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) itu bersama masyarakat berjibaku membersihkan sekolah dari sampah dan lumpur sekaligus menata kursi yang ada agar tertata dengan baik seperti semula.
"Aksi pembersihan sampah dan lumpur ini agar mempercepat pemulihan kembali aktivitas pendidikan di wilayah Kabupaten OKU setelah banjir," ujarnya.
Ia berharap aksi cepat tanggap dari Polres OKU ini dapat menjadi contoh dalam penanganan bencana dan memperkuat semangat gotong royong di tengah masyarakat di wilayah itu.
"Kami yakin dengan sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat, segala tantangan akibat bencana alam dapat diatasi bersama-sama," ujar dia.
Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa banjir bandang akibat luapan Sungai Ogan tidak hanya merendam ribuan rumah penduduk, namun juga menerjang sejumlah fasilitas sekolah di wilayah itu.
"Akibat banjir banyak sekolah di OKU yang porak-poranda, salah satunya SMP Negeri 9 Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Baturaja Timur," katanya.
Selain merusak fasilitas pendidikan, banjir juga menyebabkan banyak lumpur yang masuk ke ruang kelas sehingga aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu.
Terkait hal itu, pihaknya membentuk dua regu berjumlah 144 personel untuk membersihkan sejumlah sekolah dari sisa-sisa banjir agar aktivitas belajar mengajar kembali normal.
Ratusan personel yang tergabung dalam regu kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) itu bersama masyarakat berjibaku membersihkan sekolah dari sampah dan lumpur sekaligus menata kursi yang ada agar tertata dengan baik seperti semula.
"Aksi pembersihan sampah dan lumpur ini agar mempercepat pemulihan kembali aktivitas pendidikan di wilayah Kabupaten OKU setelah banjir," ujarnya.
Ia berharap aksi cepat tanggap dari Polres OKU ini dapat menjadi contoh dalam penanganan bencana dan memperkuat semangat gotong royong di tengah masyarakat di wilayah itu.
"Kami yakin dengan sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat, segala tantangan akibat bencana alam dapat diatasi bersama-sama," ujar dia.