Doha (ANTARA) - Bek timnas Indonesia Jordi Amat mengatakan membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menjalani penyembuhan cedera tulang hidung yang didapat saat bertanding melawan Vietnam, Jumat (19/1).

Pada pertandingan fase grup Piala Asia 2023 di Stadion Abdullah bin Khalifa itu, Jordi mengalami cedera setelah terkena sikut pemain Vietnam saat saling berebut menyundul bola pada menit ke-70.

"Ya saya mengalami patah tulang kecil di dekat hidung. Saya rasa butuh dua hari istirahat dan berharap bisa kembali bermain dengan mengenakan topeng (pelindung) untuk melindungi muka saya," kata Jordi melalui pesan resmi PSSI di Doha, Qatar, Sabtu.

Ia menceritakan bahwa cedera yang didapat dari sikutan striker Vietnam Nguyen Van Tung itu masih terasa sakit. Namun ia hanya bisa bersabar untuk menunggu rasa sakitnya hilang sebelum bisa kembali merumput.

"Rasanya tidak nyaman dan menyakitkan. Saya harap pembengkakan segera hilang dalam beberapa hari ke depan," imbuh pemain klub Johor Darul Ta'zim (Malaysia) tersebut.

Meski didera rasa sakit, namun kemenangan timnas atas Vietnam dengan skor 1-0 itu membuat Jordi sangat gembira karena skuad Garuda mendulang satu kemenangan pada fase grup setelah kalah 1-3 pada pertandingan pertama melawan Irak.

"Kemenangan yang hebat bagi Indonesia, kami layak mendapatkannya! Kami semua bermain dengan menunjukkan karakter dan kemampuan dalam setiap gerakan," papar Jordi.

Walaupun Indonesia masih harus menjalani satu pertandingan terakhir melawan Jepang, Rabu (24/1), namun timnas masih memiliki peluang untuk lolos dari fase penyisihan grup berbekal poin kemenangan dari Vietnam.

"Melawan Irak adalah ujian besar, bisa dilihat bagaimana bagusnya mereka dan kami menghadapi mereka. Jadi sekarang adalah waktunya untuk berbenah, termasuk saya harus sembuh, dan kembali bertarung melawan Jepang," pungkasnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jordi butuh dua hari untuk pemulihan cedera tulang hidung


 

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024