Sekayu, Muba (ANTARA) - Tenaga kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan naik perahu untuk menjangkau warga yang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan di lokasi genangan banjir di daerah itu.
"Meski Poskesdes, Puskesmas dan Pustu terendam banjir namun tenaga medis jemput bola secara mobile melakukan inventarisir pelayanan kesehatan khususnya bagi warga terdampak banjir, salah satunya dengan menggunakan perahu," kata Kepala Dinas Kesehatan Muba Azmi Dariusmansyah di Sekayu Muga, Sabtu (20/1/2024).
Status tanggap darurat banjir ditetapkan Pemerintah Kabupaten Muba. Tidak hanya puluhan ribu rumah warga yang terendam, tetapi juga fasilitas lainnya seperti Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) seperti Puskesmas, Poskesdes, dan Pustu juga turut terendam banjir.
Berdasarkan data, fasilitas pelayanan kesehatan yang terendam banjir diantaranya, Poskesdes Ulak Embacang Sanga Desa, Puskesmas Ulak Paceh Lawang Wetan, Poskesdes Karang Ringin I Lawang Wetan, Poskesdes Karang Ringin II.
Kemudian, Puskesmas Lumpatan Sekayu, Pustu dan Poskesdes Napal Lawang Wetan, Poskesdes Tanjung Durian Lawang Wetan, Poskesdes Ulak Teberau Lawang Wetan, Poskesdes Bumi Ayu Lawang Wetan, Poskesdes Karang Waru, Poskesdes Rantau Panjang, Pustu dan Poskesdes Ulak Paceh, dan Poskesdes Kertajaya Tebing Bulang.
Lalu Poskesdes trans Air Balui Sp 2 kecamatan Sangat Desa, Poskesdes Ulak Lia Kecamatan Sekayu, Pustu Rantau Keroya Kecamatan Lais, Pustu Desa Tanjung Agung Timur kecamatan Lais, dan Poskesdes Tanjung Agung Timur Kecamatan Lais.
Dinas Kesehatan bersama poskesdes dan puskesmas daerah terdampak banjir juga menyediakan Posko Kesehatan yang 24 jam stand by melayani warga terdampak banjir.
"Sesuai arahan Pj Bupati Muba, agar pelayanan kesehatan siaga 24 jam dan menginventarisasi masyarakat yang terdampak banjir," terangnya.
Sementara itu, Pj Bupati Apriyadi Mahmud mengatakan pelayanan kesehatan tetap dimaksimalkan secara mobile menyisir warga yang kesehatannya terdampak oleh banjir.
"Obat-obatan disiapkan dan petakan skala prioritas pelayanan kesehatan bagi warga terdampak banjir," kata Apriyadi.
Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya itu menambahkan, saat ini yang dikhawatirkan kerusakan jalan nasional yang terkena hantaman luapan Sungai Musi.
"Oleh sebab itu saat ini akses lalu lintas dialihkan sementara untuk mengurangi tonase yang melintas di jalan yang terkena banjir," pungkasnya.
"Meski Poskesdes, Puskesmas dan Pustu terendam banjir namun tenaga medis jemput bola secara mobile melakukan inventarisir pelayanan kesehatan khususnya bagi warga terdampak banjir, salah satunya dengan menggunakan perahu," kata Kepala Dinas Kesehatan Muba Azmi Dariusmansyah di Sekayu Muga, Sabtu (20/1/2024).
Status tanggap darurat banjir ditetapkan Pemerintah Kabupaten Muba. Tidak hanya puluhan ribu rumah warga yang terendam, tetapi juga fasilitas lainnya seperti Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) seperti Puskesmas, Poskesdes, dan Pustu juga turut terendam banjir.
Berdasarkan data, fasilitas pelayanan kesehatan yang terendam banjir diantaranya, Poskesdes Ulak Embacang Sanga Desa, Puskesmas Ulak Paceh Lawang Wetan, Poskesdes Karang Ringin I Lawang Wetan, Poskesdes Karang Ringin II.
Kemudian, Puskesmas Lumpatan Sekayu, Pustu dan Poskesdes Napal Lawang Wetan, Poskesdes Tanjung Durian Lawang Wetan, Poskesdes Ulak Teberau Lawang Wetan, Poskesdes Bumi Ayu Lawang Wetan, Poskesdes Karang Waru, Poskesdes Rantau Panjang, Pustu dan Poskesdes Ulak Paceh, dan Poskesdes Kertajaya Tebing Bulang.
Lalu Poskesdes trans Air Balui Sp 2 kecamatan Sangat Desa, Poskesdes Ulak Lia Kecamatan Sekayu, Pustu Rantau Keroya Kecamatan Lais, Pustu Desa Tanjung Agung Timur kecamatan Lais, dan Poskesdes Tanjung Agung Timur Kecamatan Lais.
Dinas Kesehatan bersama poskesdes dan puskesmas daerah terdampak banjir juga menyediakan Posko Kesehatan yang 24 jam stand by melayani warga terdampak banjir.
"Sesuai arahan Pj Bupati Muba, agar pelayanan kesehatan siaga 24 jam dan menginventarisasi masyarakat yang terdampak banjir," terangnya.
Sementara itu, Pj Bupati Apriyadi Mahmud mengatakan pelayanan kesehatan tetap dimaksimalkan secara mobile menyisir warga yang kesehatannya terdampak oleh banjir.
"Obat-obatan disiapkan dan petakan skala prioritas pelayanan kesehatan bagi warga terdampak banjir," kata Apriyadi.
Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya itu menambahkan, saat ini yang dikhawatirkan kerusakan jalan nasional yang terkena hantaman luapan Sungai Musi.
"Oleh sebab itu saat ini akses lalu lintas dialihkan sementara untuk mengurangi tonase yang melintas di jalan yang terkena banjir," pungkasnya.