Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan mencatat kemunculan 10 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama Januari 2024.
"Selama sepekan pada Januari 2024 ada sebanyak 10 penderita penyakit DBD di Kabupaten OKU," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan OKU Andi Prapto di Baturaja, Minggu.
Menurut dia, penyebaran DBD di daerahnya saat ini cukup memprihatinkan, tercatat 10 orang pasien warga setempat mulai dari anak-anak hingga dewasa terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit tersebut.
Bahkan, pada Desember 2023 terdapat 25 kasus DBD dan dua orang pasien diantaranya meninggal dunia diduga terinfeksi penyakit demam berdarah.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat mengambil berbagai langkah, salah satunya melakukan fogging atau pengasapan di daerah rawan DBD.
"Secara bertahap kami melakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk di seluruh kecamatan, terutama di daerah-daerah yang terdapat kasus DBD," jelasnya.
Dia menjelaskan, fogging merupakan tindakan preventif untuk mencegah tersebarnya penyakit demam berdarah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti.
"Penyemprotan ini fokus dilakukan di sekitar rumah warga dan di beberapa titik lokasi yang ada genangan air," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menugaskan seluruh petugas puskesmas di OKU untuk segera membagikan cairan abate secara gratis kepada warga di wilayah masing-masing guna membunuh jentik nyamuk.
Kemudian tak kalah pentingnya, masyarakat diingatkan kembali untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menerapkan pola 3M plus yaitu mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air agar nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak.
"Untuk plusnya masyarakat diimbau tidur menggunakan kelambu atau obat nyamuk guna mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti pembawa penyakit DBD," ujarnya.
"Selama sepekan pada Januari 2024 ada sebanyak 10 penderita penyakit DBD di Kabupaten OKU," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan OKU Andi Prapto di Baturaja, Minggu.
Menurut dia, penyebaran DBD di daerahnya saat ini cukup memprihatinkan, tercatat 10 orang pasien warga setempat mulai dari anak-anak hingga dewasa terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit tersebut.
Bahkan, pada Desember 2023 terdapat 25 kasus DBD dan dua orang pasien diantaranya meninggal dunia diduga terinfeksi penyakit demam berdarah.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat mengambil berbagai langkah, salah satunya melakukan fogging atau pengasapan di daerah rawan DBD.
"Secara bertahap kami melakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk di seluruh kecamatan, terutama di daerah-daerah yang terdapat kasus DBD," jelasnya.
Dia menjelaskan, fogging merupakan tindakan preventif untuk mencegah tersebarnya penyakit demam berdarah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti.
"Penyemprotan ini fokus dilakukan di sekitar rumah warga dan di beberapa titik lokasi yang ada genangan air," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menugaskan seluruh petugas puskesmas di OKU untuk segera membagikan cairan abate secara gratis kepada warga di wilayah masing-masing guna membunuh jentik nyamuk.
Kemudian tak kalah pentingnya, masyarakat diingatkan kembali untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menerapkan pola 3M plus yaitu mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air agar nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak.
"Untuk plusnya masyarakat diimbau tidur menggunakan kelambu atau obat nyamuk guna mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti pembawa penyakit DBD," ujarnya.