Bangka (ANTARA) - Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan cadangan titanium di Indonesia mencapai 40 hingga 50 juta ton, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah mineral dan membuka lapangan kerja sektor industri hilirisasi.

"Saat ini cadangan titanium cukup besar untuk mendukung hilirisasi di Indonesia," kata Agus Gumiwang Kartasasmita saat meresmikan smelter titanium di Desa Batu Rusa Bangka, Kamis.

Ia mengatakan hasil survei Badan Geologi Amerika Serikat 2022 mencatat cadangan titanium dunia sebesar 930 juta ton dan cadangan titanium di Indonesia 40 hingga 50 juta ton yang dibutuhkan untuk membuat berbagai panduan membuat performa tinggi.

"Dengan adanya smelter titanium di Bangka ini akan meningkatkan nilai tambah mineral ikutan timah dan menciptakan lapangan kerja di sektor industri hilirisasi," ujarnya.
Menurut dia, titanium ini bisa dijadikan sebagai bahan baku di industri  alat kesehatan, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, militer dan lainnya.

"Banyak sekali potensi titanium ini untuk dikembangkan untuk mendukung berbagai industri," ujarnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada PT Bersahaja Sahabat Jaya Desa Batu Rusa Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka yang telah membangun pemurnian titanium merupakan smelter pertama titanium di Indonesia.

"Saya menunggu pembangunan-pembangunan dari perusahaan ini yang berkaitan hilirisasi sumber mineral yang dimiliki Indonesia," katanya.

Pewarta : Aprionis
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024