Ramallah (ANTARA) - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina membantah tuding Israel bahwa kelompok bersenjata Palestina berada di dalam Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza.
Pada Senin, Bulan Sabit Merah mengutuk “tudingan bohong tentara pendudukan (Israel) mengenai kelompok bersenjata yang melepaskan tembakan dari dalam Rumah Sakit Al-Quds."
Bulan Sabit Merah juga menganggap bahwa tudingan yang dijadikan dalih untuk menyerang rumah sakit itu jelas-jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Sebelumnya juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan pasukan Israel diserang oleh tembakan granat berpeluncur roket (RPG) dan tembakan yang berasal dari Rumah Sakit Al-Quds.
Masyarakat Bulan Sabit Merah pada Minggu mengumumkan bahwa Rumah Sakit Al-Quds tidak beroperasi lantaran kekurangan bahan bakar dan listrik.
Akan tetapi, lanjut Bulan Sabit, banyak warga Gaza berlindung di rumah sakit tersebut. Warga Gaza berharap status rumah sakit sebagai fasilitas sipil bakal melindungi mereka dari serangan Israel, kata Bulan Sabit Merah.
Menurut pemerintah setempat di Gaza, Ahad, sebanyak 22 dari 34 rumah sakit di wilayah tersebut sudah tidak beroperasi akibat gempuran terus menerus Israel.
Memasuki hari ke-38 agresi Israel di Jalur Gaza, sedikitnya 11.180 warga Palestina tewas, termasuk 7.700 lebih anak dan perempuan. Sementara, lebih dari 28.200 orang lainnya terluka, menurut data terkini otoritas Palestina.
Ribuan bangunan, seperti rumah sakit, masjid dan gereja, juga mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan udara dan darat terus-terusan Israel sejak Oktober lalu.
Menurut data resmi, jumlah korban tewas di Israel hampir mencapai 1.200 orang.
Sumber: Anadolu
Pada Senin, Bulan Sabit Merah mengutuk “tudingan bohong tentara pendudukan (Israel) mengenai kelompok bersenjata yang melepaskan tembakan dari dalam Rumah Sakit Al-Quds."
Bulan Sabit Merah juga menganggap bahwa tudingan yang dijadikan dalih untuk menyerang rumah sakit itu jelas-jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Sebelumnya juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan pasukan Israel diserang oleh tembakan granat berpeluncur roket (RPG) dan tembakan yang berasal dari Rumah Sakit Al-Quds.
Masyarakat Bulan Sabit Merah pada Minggu mengumumkan bahwa Rumah Sakit Al-Quds tidak beroperasi lantaran kekurangan bahan bakar dan listrik.
Akan tetapi, lanjut Bulan Sabit, banyak warga Gaza berlindung di rumah sakit tersebut. Warga Gaza berharap status rumah sakit sebagai fasilitas sipil bakal melindungi mereka dari serangan Israel, kata Bulan Sabit Merah.
Menurut pemerintah setempat di Gaza, Ahad, sebanyak 22 dari 34 rumah sakit di wilayah tersebut sudah tidak beroperasi akibat gempuran terus menerus Israel.
Memasuki hari ke-38 agresi Israel di Jalur Gaza, sedikitnya 11.180 warga Palestina tewas, termasuk 7.700 lebih anak dan perempuan. Sementara, lebih dari 28.200 orang lainnya terluka, menurut data terkini otoritas Palestina.
Ribuan bangunan, seperti rumah sakit, masjid dan gereja, juga mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan udara dan darat terus-terusan Israel sejak Oktober lalu.
Menurut data resmi, jumlah korban tewas di Israel hampir mencapai 1.200 orang.
Sumber: Anadolu