Yerusalem (ANTARA) - "Tidak ada bukti" kelompok Hamas mengambil bantuan ke Jalur Gaza untuk mereka sendiri seperti yang ditakutkan Israel, kata Utusan khusus Amerika Serikat untuk urusan kemanusiaan Timur Tengah David Satterfield pada Sabtu.
Berbicara kepada wartawan di Amman, Yordania, Satterfield menyatakan "tidak terlihat ada upaya dari Hamas untuk merebut truk bantuan."
Dia menegaskan bahwa bahan bakar dari badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza "digunakan untuk truk bantuan, desalinasi air, dan rumah sakit."
"Tidak ada bukti Hamas merebut atau menghalangi masuknya bantuan ke Jalur Gaza," tegas Satterfield.
Dia juga mengungkapkan ada mekanisme yang disetujui semua pihak untuk membawa bahan bakar ke jalur Gaza ketika itu dihentikan.
Pekan ini dilaporkan beberapa rumah sakit di Gaza terpaksa tutup akibat kekurangan bahan bakar, listrik, dan persediaan penting lainnya.
Pekan ini juga tentara Israel memperluas serangan udara dan darat ke Jalur Gaza yang terus menerus dihantam serangan udara sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Hampir 11.000 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk 9.488 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.
Kendati tetap memutus pasokan listrik, bahan bakar, dan air ke Gaza, Israel pekan ini membolehkan sedikit bantuan kemanusiaan masuk, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan oleh 2,3 juta penduduk Gaza untuk bertahan hidup.
Sumber: Anadolu
Berbicara kepada wartawan di Amman, Yordania, Satterfield menyatakan "tidak terlihat ada upaya dari Hamas untuk merebut truk bantuan."
Dia menegaskan bahwa bahan bakar dari badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza "digunakan untuk truk bantuan, desalinasi air, dan rumah sakit."
"Tidak ada bukti Hamas merebut atau menghalangi masuknya bantuan ke Jalur Gaza," tegas Satterfield.
Dia juga mengungkapkan ada mekanisme yang disetujui semua pihak untuk membawa bahan bakar ke jalur Gaza ketika itu dihentikan.
Pekan ini dilaporkan beberapa rumah sakit di Gaza terpaksa tutup akibat kekurangan bahan bakar, listrik, dan persediaan penting lainnya.
Pekan ini juga tentara Israel memperluas serangan udara dan darat ke Jalur Gaza yang terus menerus dihantam serangan udara sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Hampir 11.000 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk 9.488 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.
Kendati tetap memutus pasokan listrik, bahan bakar, dan air ke Gaza, Israel pekan ini membolehkan sedikit bantuan kemanusiaan masuk, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan oleh 2,3 juta penduduk Gaza untuk bertahan hidup.
Sumber: Anadolu