Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatra Selatan mengajak warga di wilayah itu memungut sampah di lingkungan Benteng Kuto Besak (BKB) dalam rangka memperingati hari jadi kota itu ke 1.340 tahun.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang Ahmad Mustain di Palembang, Jumat, mengatakan, pada kegiatan tersebut diikuti oleh anak-anak dan orang dewasa dan sampah terkumpul seberat 439 kilogram (kg).
Selain membersihkan lingkungan tersebut, katanya, tujuan dari kegiatan yang dilakukan sekaligus untuk menumbuhkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat Kota Palembang akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kessadaran masyarakat agar peduli dengan sampah karena ini menjadi PR besar apalagi tanggal 5 Juni kemarin memperingati hari lingkungan dunia yang temanya melawan sampah plastik," katanya.
Ia menjelaskan, sampah yang telah dikumpulkan nantinya akan langsung diserahkan ke Bank Sampah yang ada di Kota Palembang.
"Untuk totalnya tadi ada hampir 500 kilogram sampah dan itu akan kami masukkan langsung ke bank sampah, karena saat ini masyarakat kita baru memungut saja tetapi belum memilah mana sampah yang bernilai ekonomis mana yang tidak," katanya menjelaskan.
DLHK Kota Palembang mencatat potensi produk sampah di daerah ini mencapai 1.180 ton per hari, namun baru terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sekitar 800-900 ton per hari.
"Jika dikalkulasikan jumlah penduduk Palembang 1,6 juta jiwa dengan asumsi menghasilkan 0,7 kg sampah per hari, maka kota ini memproduksi sampah mencapai 1.180 ton per hari. Angka kalkulasi ini sesuai regulasi secara nasional," katanya.
Namun, DLHK memprakirakan sisa sampah yang belum terangkut kemungkinan ada juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat pupuk kompos dan pengelolaan yang dilakukan bank-bank sampah oleh masyarakat.
Di Palembang tercatat 30 bank sampah yang dibina Pemerintah Kota Palembang dan sejumlah perusahaan BUMN di daerah setempat
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang Ahmad Mustain di Palembang, Jumat, mengatakan, pada kegiatan tersebut diikuti oleh anak-anak dan orang dewasa dan sampah terkumpul seberat 439 kilogram (kg).
Selain membersihkan lingkungan tersebut, katanya, tujuan dari kegiatan yang dilakukan sekaligus untuk menumbuhkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat Kota Palembang akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kessadaran masyarakat agar peduli dengan sampah karena ini menjadi PR besar apalagi tanggal 5 Juni kemarin memperingati hari lingkungan dunia yang temanya melawan sampah plastik," katanya.
Ia menjelaskan, sampah yang telah dikumpulkan nantinya akan langsung diserahkan ke Bank Sampah yang ada di Kota Palembang.
"Untuk totalnya tadi ada hampir 500 kilogram sampah dan itu akan kami masukkan langsung ke bank sampah, karena saat ini masyarakat kita baru memungut saja tetapi belum memilah mana sampah yang bernilai ekonomis mana yang tidak," katanya menjelaskan.
DLHK Kota Palembang mencatat potensi produk sampah di daerah ini mencapai 1.180 ton per hari, namun baru terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sekitar 800-900 ton per hari.
"Jika dikalkulasikan jumlah penduduk Palembang 1,6 juta jiwa dengan asumsi menghasilkan 0,7 kg sampah per hari, maka kota ini memproduksi sampah mencapai 1.180 ton per hari. Angka kalkulasi ini sesuai regulasi secara nasional," katanya.
Namun, DLHK memprakirakan sisa sampah yang belum terangkut kemungkinan ada juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat pupuk kompos dan pengelolaan yang dilakukan bank-bank sampah oleh masyarakat.
Di Palembang tercatat 30 bank sampah yang dibina Pemerintah Kota Palembang dan sejumlah perusahaan BUMN di daerah setempat