Jambi (ANTARA) - Sebanyak 52 orang warga Dusun Sungai Tebal Desa Dusun Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi yang berdomisili di kawasan perkebunan terserang penyakit malaria.
Wakil Bupati Kabupaten Merangin Nilwan Yahya, Jumat, mengatakan kondisi itu membuat Kementerian Kesehatan mengirimkan surat ke Dinas Kesehatan setempat menyatakan Dusun Sungai Tebal Desa Dusun Tuo berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Malaria.
Baca juga: Studi: Kelambu insektisida mampu turunkan kasus malaria
"Untuk para tim yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Pasar Masurai harus cepat mengatasi kasus ini," kata wabup.
Sebanyak 52 kasus malaria sudah diatasi bidan desa dan petugas medis Puskesmas Pasar Masurai.
Baca juga: Eijkman: Parasit malaria bersembunyi di organ limpa
"Kini KLB itu sudah tuntas diatasi sehingga tidak ada lagi warga yang menderita penyakit malaria," kata dia.
Wabup meminta para bidan di dusun tersebut terus menyisir daerah pedalaman perkebunan Sungai Tebal, yang kemungkinan masih ada warga terkena sakit malaria.
Baca juga: Hasil studi prediksi lonjakan kematian HIV, TB, malaria di tengah pandemi
Kepala Puskesmas Pasar Masurai Bidan Neti Puspitasari mengatakan puluhan warga yang terserang malaria itu bertempat di perkebunan yang relatif jauh dari puskesmas.
Setidaknya dibutuhkan waktu tiga sampai empat jam perjalanan menggunakan sepeda motor untuk menjangkaunya.
Pihaknya juga telah menyalurkan kelambu dan obat-obatan secara gratis dari Dinas Kesehatan.
"Gejala yang dialami warga umumnya mual, pusing sampai ada yang muntah-muntah," kata Neti.
Wakil Bupati Kabupaten Merangin Nilwan Yahya, Jumat, mengatakan kondisi itu membuat Kementerian Kesehatan mengirimkan surat ke Dinas Kesehatan setempat menyatakan Dusun Sungai Tebal Desa Dusun Tuo berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Malaria.
Baca juga: Studi: Kelambu insektisida mampu turunkan kasus malaria
"Untuk para tim yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Pasar Masurai harus cepat mengatasi kasus ini," kata wabup.
Sebanyak 52 kasus malaria sudah diatasi bidan desa dan petugas medis Puskesmas Pasar Masurai.
Baca juga: Eijkman: Parasit malaria bersembunyi di organ limpa
"Kini KLB itu sudah tuntas diatasi sehingga tidak ada lagi warga yang menderita penyakit malaria," kata dia.
Wabup meminta para bidan di dusun tersebut terus menyisir daerah pedalaman perkebunan Sungai Tebal, yang kemungkinan masih ada warga terkena sakit malaria.
Baca juga: Hasil studi prediksi lonjakan kematian HIV, TB, malaria di tengah pandemi
Kepala Puskesmas Pasar Masurai Bidan Neti Puspitasari mengatakan puluhan warga yang terserang malaria itu bertempat di perkebunan yang relatif jauh dari puskesmas.
Setidaknya dibutuhkan waktu tiga sampai empat jam perjalanan menggunakan sepeda motor untuk menjangkaunya.
Pihaknya juga telah menyalurkan kelambu dan obat-obatan secara gratis dari Dinas Kesehatan.
"Gejala yang dialami warga umumnya mual, pusing sampai ada yang muntah-muntah," kata Neti.