Palembang (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Palembang memasukkan semua produksi UMKM di kota itu dalam e-katalog untuk membantu memasarkan produk-produknya ke kalangan pemerintahan.
"Kami memasukkan semua produk UMKM dalam e-katalog itu untuk membantu memasarkan produknya, sehingga pemerintah Kota Palembang pun jika ingin belanja produk UMKM tinggal membuka e-katalog tersebut," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palembang Sulhijawati di Palembang, Senin.
Pihaknya juga memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM seperti cara memasarkan produk secara daring atau online, pengemasan produk, dan promosi produk.
Namun dalam pemberian bantuan tersebut memprioritaskan pelaku UMKM berbadan hukum, terutama kalangan penyandang disabilitas dan perempuan.
Mereka dibantu dalam bentuk barang, misalnya jika mereka berusaha menjahit dibantu mesin jahit, usaha bakso dibantu mesin pembuat bakso, usaha gorengan dibantu etalase atau gerobak jualan sehingga mereka bisa lebih produktif untuk meningkatkan usaha.
Dinas Koperasi dan UMKM Palembang belum lama ini juga telah membantu 129 pelaku UMKM dalam bentuk barang yang anggarannya dari dana insentif daerah (DID) tahun 2022 senilai Rp500 juta khusus penyandang disabilitas dan perempuan.
"Sebenarnya alokasi dana DID 2022 untuk Palembang itu senilai Rp8,9 miliar yakni untuk UMKM khusus penyandang disabilitas dan perempuan Rp500 juta, dan sisanya untuk unit kerja yang lain," katanya.
Ia menjelaskan produk pelaku UMKM di Palembang sekitar 60 persen di bidang usaha kuliner, sisanya fasyen, ekonomi kreatif dan jasa.
Mengenai perkembangan usaha UMKM di Palembang, Sulhijawati mengatakan, cukup baik mendongkrak pertumbuhan ekonomi, bahkan secara nasional UMKM ini mampu menyumbangkan 60,9 persen untuk produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja 96,9 persen.
"Kecuali pada tahun 2020 usaha UMKM menurun tajam dampak pandemi COVID-19, tapi sekarang mulai menggeliat lagi setelah COVID-19 berangsur pulih," ujar dia.
"Kami memasukkan semua produk UMKM dalam e-katalog itu untuk membantu memasarkan produknya, sehingga pemerintah Kota Palembang pun jika ingin belanja produk UMKM tinggal membuka e-katalog tersebut," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palembang Sulhijawati di Palembang, Senin.
Pihaknya juga memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM seperti cara memasarkan produk secara daring atau online, pengemasan produk, dan promosi produk.
Namun dalam pemberian bantuan tersebut memprioritaskan pelaku UMKM berbadan hukum, terutama kalangan penyandang disabilitas dan perempuan.
Mereka dibantu dalam bentuk barang, misalnya jika mereka berusaha menjahit dibantu mesin jahit, usaha bakso dibantu mesin pembuat bakso, usaha gorengan dibantu etalase atau gerobak jualan sehingga mereka bisa lebih produktif untuk meningkatkan usaha.
Dinas Koperasi dan UMKM Palembang belum lama ini juga telah membantu 129 pelaku UMKM dalam bentuk barang yang anggarannya dari dana insentif daerah (DID) tahun 2022 senilai Rp500 juta khusus penyandang disabilitas dan perempuan.
"Sebenarnya alokasi dana DID 2022 untuk Palembang itu senilai Rp8,9 miliar yakni untuk UMKM khusus penyandang disabilitas dan perempuan Rp500 juta, dan sisanya untuk unit kerja yang lain," katanya.
Ia menjelaskan produk pelaku UMKM di Palembang sekitar 60 persen di bidang usaha kuliner, sisanya fasyen, ekonomi kreatif dan jasa.
Mengenai perkembangan usaha UMKM di Palembang, Sulhijawati mengatakan, cukup baik mendongkrak pertumbuhan ekonomi, bahkan secara nasional UMKM ini mampu menyumbangkan 60,9 persen untuk produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja 96,9 persen.
"Kecuali pada tahun 2020 usaha UMKM menurun tajam dampak pandemi COVID-19, tapi sekarang mulai menggeliat lagi setelah COVID-19 berangsur pulih," ujar dia.