Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Jawa Barat bekerja sama dalam mendorong penguatan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah masing-masing untuk memperluas pangsa pasar.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Bandung, Jumat, saat menghadiri Hari Nasional UMKM 2022, mengatakan kedua daerah sudah bersepakat untuk mempertajam kerja sama dari sebatas B2B atau Business to Business menjadi B2C atau Business to Customer.
"Melalui B2C maka penjualan barang atau jasa yang dilakukan pelaku UMKM dapat langsung ke konsumen, baik perorangan atau grup," kata Herman Deru melalui laman media sosial Humas Pemprov Sumsel.
Pengembangan UMKM ini perlu menjadi perhatian semua pihak karena sektor ini terbukti ampuh bertahan di tengah guncangan ekonomi. Bahkan, mampu menjadi penyangga perekonomian negara.
Baca juga: Sumsel Expo 2022 di Bandung tingkatkan daya saing UMKM
Di tengah guncangan ekonomi global yang ditandai dengan krisis energi dan krisis pangan, Indonesia sejauh ini dapat bertahan lantaran memiliki sumber daya alam yang mumpuni.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, peran pelaku UMKM sangat dibutuhkan dalam mengatasi kondisi ini terutama dalam menjaga putaran ekonomi di sektor rill.
Pemprov Sumsel, lanjut dia, juga tertarik dengan inovasi yang dilakukan Pemprov Jabar, yang telah berinovasi dengan membangun mal UMKM di ruang terbuka.
Menurut Herman, inovasi ini dapat dicontoh Sumsel yang tak memiliki kendala dalam penyediaan lahan. Saat ini, Sumsel juga fokus dalam menjalankan program kemandirian pangan (Gerakan Sumsel Mandiri Pangan) yang sudah diluncurkan pada tahun 2021.
Program ini mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan sempit untuk bercocok tanam dan berternak untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
"Kami sudah membuktikannya ini berdampak, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang terjaga hingga penurunan angka kemiskinan," kata Herman Deru.
Ia pun mengharapkan program GSMP ini dapat diadopsi oleh provinsi lain di Tanah Air, terkhusus Jawa Barat.
Sebelumnya, Pemprov Sumsel menggelar Sumsel Expo 2022 di Cihampelas Walk, Kota Bandung, Jawa Barat, 12-14 Agustus bekerja sama dengan Pemprov Jabar.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel Amiruddin mengatakan pameran ini juga bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UMKM di pasar nasional serta sekaligus meningkatkan daya saing pelaku UMKM asal Sumsel.
Pada tahun ini, Provinsi Jawa Barat menjadi tuan rumah Hari Nasional UMKM, dengan Sumsel menjadi satu-satunya provinsi yang didaulat membantu kegiatan tersebut.
Pada Sumsel Expo kali ini, terlibat 12 peserta seperti ICSB, Kriya Sriwijaya, Bank Sumsel, PT Pusri. Selain itu, juga delapan kabupaten/kota yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU), Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Kota Prabumulih, Muara Enim, OKU Timur dan Musi Rawas
Baca juga: Indonesia catatkan transaksi Rp55,2 miliar di Halal Expo Turki
Gubernur Sumsel Herman Deru di Bandung, Jumat, saat menghadiri Hari Nasional UMKM 2022, mengatakan kedua daerah sudah bersepakat untuk mempertajam kerja sama dari sebatas B2B atau Business to Business menjadi B2C atau Business to Customer.
"Melalui B2C maka penjualan barang atau jasa yang dilakukan pelaku UMKM dapat langsung ke konsumen, baik perorangan atau grup," kata Herman Deru melalui laman media sosial Humas Pemprov Sumsel.
Pengembangan UMKM ini perlu menjadi perhatian semua pihak karena sektor ini terbukti ampuh bertahan di tengah guncangan ekonomi. Bahkan, mampu menjadi penyangga perekonomian negara.
Baca juga: Sumsel Expo 2022 di Bandung tingkatkan daya saing UMKM
Di tengah guncangan ekonomi global yang ditandai dengan krisis energi dan krisis pangan, Indonesia sejauh ini dapat bertahan lantaran memiliki sumber daya alam yang mumpuni.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, peran pelaku UMKM sangat dibutuhkan dalam mengatasi kondisi ini terutama dalam menjaga putaran ekonomi di sektor rill.
Pemprov Sumsel, lanjut dia, juga tertarik dengan inovasi yang dilakukan Pemprov Jabar, yang telah berinovasi dengan membangun mal UMKM di ruang terbuka.
Menurut Herman, inovasi ini dapat dicontoh Sumsel yang tak memiliki kendala dalam penyediaan lahan. Saat ini, Sumsel juga fokus dalam menjalankan program kemandirian pangan (Gerakan Sumsel Mandiri Pangan) yang sudah diluncurkan pada tahun 2021.
Program ini mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan sempit untuk bercocok tanam dan berternak untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
"Kami sudah membuktikannya ini berdampak, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang terjaga hingga penurunan angka kemiskinan," kata Herman Deru.
Ia pun mengharapkan program GSMP ini dapat diadopsi oleh provinsi lain di Tanah Air, terkhusus Jawa Barat.
Sebelumnya, Pemprov Sumsel menggelar Sumsel Expo 2022 di Cihampelas Walk, Kota Bandung, Jawa Barat, 12-14 Agustus bekerja sama dengan Pemprov Jabar.
Pada tahun ini, Provinsi Jawa Barat menjadi tuan rumah Hari Nasional UMKM, dengan Sumsel menjadi satu-satunya provinsi yang didaulat membantu kegiatan tersebut.
Pada Sumsel Expo kali ini, terlibat 12 peserta seperti ICSB, Kriya Sriwijaya, Bank Sumsel, PT Pusri. Selain itu, juga delapan kabupaten/kota yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU), Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Kota Prabumulih, Muara Enim, OKU Timur dan Musi Rawas
Baca juga: Indonesia catatkan transaksi Rp55,2 miliar di Halal Expo Turki