Jakarta (ANTARA) - Unsur Jepang menjadi benang merah dalam restoran Zoku Dine & Bar di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, tapi makanan yang disuguhkan di sini merupakan paduan gaya memasak dan bahan dari berbagai tempat, mulai dari makanan Indonesia hingga Singapura.
Salah satu makanan andalan yang merupakan paduan gaya Jepang dan Asia Tenggara adalah Claypot Rice, nasi yang dimasak dalam pot tanah liat. Disajikan dalam bentuk pot kecil, namun porsinya cukup untuk dua orang atau lebih, hidangan ini merupakan campuran dari sei, sayatan daging sapi yang diasap, serta lemak dari sapi wagyu Jepang. Lemak sapi wagyu dipakai untuk memasak nasi, kemudian dicampur dengan daging sapi asap, cumi dan jamur.
Sebelum disantap, staf akan membawa tulang sumsum bakar yang kemudian dikerok, lalu dicampur ke dalam nasi panas. Rasa nasi dalam pot tanah liat ini terasa lembut dan gurih berkat lemak wagyu, tapi ada letupan rasa yang tajam berkat daging asap dan sumsum. Kerak nasi yang berada di bagian terbawah memberi kejutan tekstur, membuat pengalaman makan jadi lebih menarik.
Bao di Zoku Dine & Bar, Pantai Indah Kapuk, Jakarta (ANTARA/Nanien Yuniar)
Restoran tiga lantai yang punya fasilitas bar di lantai teratas ini menawarkan juga bao, alias bakpao, dengan isian yang lebih modern. Jika biasanya isian bakpao ada di dalam, di sini bakpao berbentuk seperti capitan serupa taco. Dibuat dari ubi ungu, bao yang umumnya berwarna putih disajikan dalam warna ungu. ANTARA mencicipi isian prawn katsu yang gurih karena ditambah dengan saus nanban, tobiko dan daun bawang. Isian lainnya adalah ayam karaage dengan saus yang serupa. Meski ini baru makanan pembuka, bao cukup mengenyangkan sehingga lebih baik disantap bersama banyak orang.
Ingin makan pasta? Ada kombunara yang rasanya dibuat dari saus kombu, rumput laut Jepang yang rasanya gurih dan sering dibuat untuk makanan kuah Negeri Sakura. Telur onsen yang lembut dan setengah matang dicampur dengan telur ikan tobiko yang "meletus" di mulut, memberikan tambahan rasa asin dan kerang simping yang lembut.
Menu makanan berat lainnya yang wajib dicoba adalah salmon panggang yang dimasak tak sampai matang sehingga masih terasa sangat lembut, dimarinasi dengan bumbu miso yang gurih manis. Salmon ini disajikan bersama salad brokoli gurih dengan dressing wasabi.
Makan siang ditutup dengan es campur molten, kue lava yang meleleh di bagian tengahnya tapi dengan cita rasa serupa es doger. Kue berwarna hijau dengan "lava" isi cokelat putih dan santan serta nangka ditambah dengan pugasan seperti kolang kaling dan mutiara serta gula aren dan es krim coco pandan. Hidangan penutup ini mengingatkan kepada kenangan masa kecil, namun dikemas dengan gaya lebih mewah.
Untuk menghilangkan dahaga, Anda bisa memesan mocktail summer ale yang terdiri dari buah mangga, jahe dan kyuri alias timun Jepang yang segar atau mencicipi minuman campuran susu dengan matcha alias teh hijau dan espresso dalam bentuk es batu yang creamy berkat cream cheese di susunya.
Salah satu makanan andalan yang merupakan paduan gaya Jepang dan Asia Tenggara adalah Claypot Rice, nasi yang dimasak dalam pot tanah liat. Disajikan dalam bentuk pot kecil, namun porsinya cukup untuk dua orang atau lebih, hidangan ini merupakan campuran dari sei, sayatan daging sapi yang diasap, serta lemak dari sapi wagyu Jepang. Lemak sapi wagyu dipakai untuk memasak nasi, kemudian dicampur dengan daging sapi asap, cumi dan jamur.
Sebelum disantap, staf akan membawa tulang sumsum bakar yang kemudian dikerok, lalu dicampur ke dalam nasi panas. Rasa nasi dalam pot tanah liat ini terasa lembut dan gurih berkat lemak wagyu, tapi ada letupan rasa yang tajam berkat daging asap dan sumsum. Kerak nasi yang berada di bagian terbawah memberi kejutan tekstur, membuat pengalaman makan jadi lebih menarik.
Restoran tiga lantai yang punya fasilitas bar di lantai teratas ini menawarkan juga bao, alias bakpao, dengan isian yang lebih modern. Jika biasanya isian bakpao ada di dalam, di sini bakpao berbentuk seperti capitan serupa taco. Dibuat dari ubi ungu, bao yang umumnya berwarna putih disajikan dalam warna ungu. ANTARA mencicipi isian prawn katsu yang gurih karena ditambah dengan saus nanban, tobiko dan daun bawang. Isian lainnya adalah ayam karaage dengan saus yang serupa. Meski ini baru makanan pembuka, bao cukup mengenyangkan sehingga lebih baik disantap bersama banyak orang.
Ingin makan pasta? Ada kombunara yang rasanya dibuat dari saus kombu, rumput laut Jepang yang rasanya gurih dan sering dibuat untuk makanan kuah Negeri Sakura. Telur onsen yang lembut dan setengah matang dicampur dengan telur ikan tobiko yang "meletus" di mulut, memberikan tambahan rasa asin dan kerang simping yang lembut.
Menu makanan berat lainnya yang wajib dicoba adalah salmon panggang yang dimasak tak sampai matang sehingga masih terasa sangat lembut, dimarinasi dengan bumbu miso yang gurih manis. Salmon ini disajikan bersama salad brokoli gurih dengan dressing wasabi.
Makan siang ditutup dengan es campur molten, kue lava yang meleleh di bagian tengahnya tapi dengan cita rasa serupa es doger. Kue berwarna hijau dengan "lava" isi cokelat putih dan santan serta nangka ditambah dengan pugasan seperti kolang kaling dan mutiara serta gula aren dan es krim coco pandan. Hidangan penutup ini mengingatkan kepada kenangan masa kecil, namun dikemas dengan gaya lebih mewah.
Untuk menghilangkan dahaga, Anda bisa memesan mocktail summer ale yang terdiri dari buah mangga, jahe dan kyuri alias timun Jepang yang segar atau mencicipi minuman campuran susu dengan matcha alias teh hijau dan espresso dalam bentuk es batu yang creamy berkat cream cheese di susunya.