Sumatera Selatan (ANTARA) - Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas gangguan operasional LRT di Palembang akibat terputusnya pasokan listrik PLN.
Kepala BPKARSS Dedik Tri Istiantara di Palembang, Selasa, mengatakan terputusnya pasokan listrik PLN tersebut berlangsung pada Senin (4/7) mulai dari pukul 18.31 WIB hingga pukul 21.30 WIB.
Dari situ berdampak gangguan atas enam rangkaian kereta LRT yang sedang beroperasi, yakni dua rangkaian kereta Stasiun Asrama Haji dan Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Selanjutnya, dua rangkaian Stasiun Demang, dan dua rangkaian kereta di Stasiun Polrestabes Palembang.
“Permohonan maaf kami sampaikan kepada seluruh masyarakat pengguna jasa angkutan LRT atas ketidaknyamanan yang dirasakan akibat dari kondisi putusnya pasokan listrik itu,” kata Dedik dalam keterangan resminya.
Baca juga: KAI: Pengguna LRT Sumsel meningkat selama libur sekolah
Dedik memastikan layanan LRT sudah dapat kembali beroperasi secara normal Selasa (5/7), mulai dari Stasiun Bandara hingga ke pemberhentian terakhir di Stasiun DJKA sesuai jam operasional pukul 06.00 sampai 20.36 WIB.
“BPKARSS sangat menyesali kejadian (terputusnya pasokan listrik) tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali,” katanya. BPKARSS pun telah menjalin kontrak layanan premium dengan PT. PLN untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik untuk memastikan keandalan layanan LRT.
Diketahui sebelumnya, sejumlah penumpang LRT harus berjalan kaki cukup jauh lantaran kereta yang mereka tumpangi berhenti di jalur pertengahan lintasan rel.
Peristiwa tersebut diantaranya terekam dalam video amatir berdurasi 26 detik yang beredar di media sosial instagram, pada Senin (4/7) petang sekitar pukul 18.13 WIB. Dalam video itu tampak sejumlah penumpang turun dari LRT melintasi lintasan rel untuk mencapai Stasiun Demang.
Baca juga: Manajemen PLTU Banjarsari bantah informasi terjadi kebakaran di pembangkit
Baca juga: LRT Palembang terhubung dengan moda angkutan BRT dan opelet
Kepala BPKARSS Dedik Tri Istiantara di Palembang, Selasa, mengatakan terputusnya pasokan listrik PLN tersebut berlangsung pada Senin (4/7) mulai dari pukul 18.31 WIB hingga pukul 21.30 WIB.
Dari situ berdampak gangguan atas enam rangkaian kereta LRT yang sedang beroperasi, yakni dua rangkaian kereta Stasiun Asrama Haji dan Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Selanjutnya, dua rangkaian Stasiun Demang, dan dua rangkaian kereta di Stasiun Polrestabes Palembang.
“Permohonan maaf kami sampaikan kepada seluruh masyarakat pengguna jasa angkutan LRT atas ketidaknyamanan yang dirasakan akibat dari kondisi putusnya pasokan listrik itu,” kata Dedik dalam keterangan resminya.
Baca juga: KAI: Pengguna LRT Sumsel meningkat selama libur sekolah
Dedik memastikan layanan LRT sudah dapat kembali beroperasi secara normal Selasa (5/7), mulai dari Stasiun Bandara hingga ke pemberhentian terakhir di Stasiun DJKA sesuai jam operasional pukul 06.00 sampai 20.36 WIB.
“BPKARSS sangat menyesali kejadian (terputusnya pasokan listrik) tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali,” katanya. BPKARSS pun telah menjalin kontrak layanan premium dengan PT. PLN untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik untuk memastikan keandalan layanan LRT.
Diketahui sebelumnya, sejumlah penumpang LRT harus berjalan kaki cukup jauh lantaran kereta yang mereka tumpangi berhenti di jalur pertengahan lintasan rel.
Peristiwa tersebut diantaranya terekam dalam video amatir berdurasi 26 detik yang beredar di media sosial instagram, pada Senin (4/7) petang sekitar pukul 18.13 WIB. Dalam video itu tampak sejumlah penumpang turun dari LRT melintasi lintasan rel untuk mencapai Stasiun Demang.
Baca juga: Manajemen PLTU Banjarsari bantah informasi terjadi kebakaran di pembangkit
Baca juga: LRT Palembang terhubung dengan moda angkutan BRT dan opelet