Chicago (ANTARA) - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), berbalik melemah dari keuntungan akhir pekan lalu, tertekan oleh data ekonomi AS lebih baik dari perkiraan.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 5,5 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 1,824,80 dolar AS per ounce. Harga emas berjangka turun 0,6 persen pekan lalu.

Baca juga: Emas Antam naik Rp2.000 per gram

Harga emas berjangka terdongkrak 50 sen atau 0,03 persen menjadi 1.830,30 dolar AS pada Jumat (24/6/2022), setelah tergelincir 8,6 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.829,80 dolar AS pada Kamis (23/6/2022), dan turun tipis 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.838,40 dolar AS pada Rabu (22/6/2022).

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Senin (27/6/2022) bahwa pesanan barang tahan lama AS naik 0,7 persen pada Mei, kenaikan ketujuh dalam delapan bulan terakhir dan lebih baik dari perkiraan untuk kenaikan 0,1 persen.

Baca juga: Harga emas kembali jatuh karena dolar menguat

Sementara itu, National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah yang tertunda di AS memecahkan penurunan enam bulan dengan sedikit kenaikan 0,7 persen pada Mei.

Presiden AS Joe Biden men-tweet pada Minggu (26/6/2022) bahwa Kelompok Tujuh (G7) akan melarang impor emas Rusia. Analis pasar berpendapat bahwa karena emas Rusia telah dilarang diperdagangkan di London oleh London Bullion Market Association, larangan G7 sebagian besar akan bersifat simbolis.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 4,30 sen atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 21,168 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 40 sen atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 904,10 dolar AS per ounce.

Pewarta : Apep Suhendar
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024