Lubukbasung (ANTARA) - Satu individu bunga Rafflesia arnoldii ditemukan sudah mekar sempurna oleh pegiat wisata di kawasan hutan lindung di Batang Palupuh, Nagari Koto Rantang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Maninjau Ade Putra di Lubukbasung, Senin menjelaskan bunga Rafflesia itu jenis arnoldii itu termasuk langka dan dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Untuk itu, Ade mengimbau pengunjung menjaga dan tidak boleh merusak habitatnya.
"Tumbuhan itu termasuk dilindungi dan ada sanksi yang diatur dalam undang-undang jika merusaknya," katanya.
Pegiat wisata Batang Palupuh Joni Hartono mengatakan bunga rafflesia itu mekar sempurna hari kedua pada Senin (23/5).
"Bunga Rafflesia itu mekar hari pertama pada Minggu (22/5) dan posisi bunga itu berada di luar kawasan Cagar Alam Batang Palupuh," katanya.
Baca juga: Sembilan tahun menanti, rafflesia itu akhirnya mekar berseri
Ia mengatakan bunga itu tumbuh pada inangnya di antara pohon dengan jarak sekitar 10 centimeter dari tanah.
Di lokasi, ujarnya, ada enam knop bunga Rafflesia lain dengan jarak tempuh sekitar dua jam perjalanan dari lokasi kendaraan parkir.
Keberadaan bunga itu telah dipromosikan melalui travel dan hotel.
"Kunjungan wisatawan ke lokasi belum ada, karena saya baru mempromosikan pada Minggu (22/5)," katanya.
Baca juga: Rafflesia Arnoldi ternyata juga hidup di hutan belantara Sumsel
Ia mengakui, sebaran bunga Rafflesia di daerah itu ada empat titik di hutan lindung dengan jumlah 18 knop.
Sementara di halaman rumah orang tuanya ada 20 knop dan kawasan Cagar Alam Batang Palupuh sebanyak enam knop.
"Diperkirakan ada satu individu bunga Rafflesia itu bakal mekar sempurna beberapa bulan ke depan," katanya.
Baca juga: Bunga Rafflesia tumbuh di perkarangan rumah warga Pesisir Tanjabbar Jambi
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Maninjau Ade Putra di Lubukbasung, Senin menjelaskan bunga Rafflesia itu jenis arnoldii itu termasuk langka dan dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Untuk itu, Ade mengimbau pengunjung menjaga dan tidak boleh merusak habitatnya.
"Tumbuhan itu termasuk dilindungi dan ada sanksi yang diatur dalam undang-undang jika merusaknya," katanya.
Pegiat wisata Batang Palupuh Joni Hartono mengatakan bunga rafflesia itu mekar sempurna hari kedua pada Senin (23/5).
"Bunga Rafflesia itu mekar hari pertama pada Minggu (22/5) dan posisi bunga itu berada di luar kawasan Cagar Alam Batang Palupuh," katanya.
Baca juga: Sembilan tahun menanti, rafflesia itu akhirnya mekar berseri
Ia mengatakan bunga itu tumbuh pada inangnya di antara pohon dengan jarak sekitar 10 centimeter dari tanah.
Di lokasi, ujarnya, ada enam knop bunga Rafflesia lain dengan jarak tempuh sekitar dua jam perjalanan dari lokasi kendaraan parkir.
Keberadaan bunga itu telah dipromosikan melalui travel dan hotel.
"Kunjungan wisatawan ke lokasi belum ada, karena saya baru mempromosikan pada Minggu (22/5)," katanya.
Baca juga: Rafflesia Arnoldi ternyata juga hidup di hutan belantara Sumsel
Ia mengakui, sebaran bunga Rafflesia di daerah itu ada empat titik di hutan lindung dengan jumlah 18 knop.
Sementara di halaman rumah orang tuanya ada 20 knop dan kawasan Cagar Alam Batang Palupuh sebanyak enam knop.
"Diperkirakan ada satu individu bunga Rafflesia itu bakal mekar sempurna beberapa bulan ke depan," katanya.
Baca juga: Bunga Rafflesia tumbuh di perkarangan rumah warga Pesisir Tanjabbar Jambi