Jakarta (ANTARA) - Rumah Sandekala akan memberikan pengalaman seru karena pengunjung seakan mengikuti petualangan Risa Saraswati, penulis yang diklaim bisa berkomunikasi dengan makhluk halus, menjelajahi tempat yang membuat bulu kuduk merinding.

Risa, yang bukunya diangkat menjadi film horor "Danur", menyebutkan bukan cuma staf rumah hantu yang bakal mengagetkan para tamu, tetapi juga makhluk halus.

"Tapi sudah dijaga agar tidak mengikuti, agar tidak nempel, hanya untuk membuat suasana wahana semakin mencekam," kata Risa di konferensi pers daring, Jumat.

Apa yang disuguhkan untuk pengunjung di wahana misteri ini bisa mengantarkan mereka menuju cerita "Danur 4" yang skenarionya masih digarap. Wahana ini diadaptasi dari buku kedua Risa Saraswati yang berjudul "Sandekala" (2018). Proses menulis buku "Sandekala" tergolong memakan waktu lama dan berkesan bagi Risa. Ia juga berhubungan dengan Sukma, sosok yang diceritakan di buku tersebut.

"Sukma yang ada di cerita Sandekala sudah diajak komunikasi untuk sesekali datang ke sini, 'Karena dibuat berdasarkan cerita kamu, untuk kamu, biar orang tahu apa yang terjadi sama kamu'", kata Risa.

Piset Square Mall Bandung menjadi tempat pertama wahana misteri yang bisa didatangi pada 5 Mei–5 Juni 2022. Menurut Risa, gedung yang jadi persinggahan pertama ini memberikan nuansa yang sesuai karena suasana di dalamnya sepi akibat pandemi.

"Saya juga sudah lama enggak ke Piset Mal, begitu tahu tempatnya di sana, 'wah gawat nih, beneran seram'. Ketika beneran ada dekor, talent, jadi makin memperkuat suasana," kata Risa.

Setelah Bandung, wahana ini akan diboyong ke FX-Sudirman Jakarta pada 11 Juni hingga 10 Juli 2022, kemudian Grand Galaxy Park Bekasi pada 16 Juli hingga 14 Agustus 2022 dan diakhiri di Icon Walk Cimone Tangerang pada 27 Agustus hingga 25 September 2022.

Wahana yang ada di luar Bandung dipastikan akan tetap seram dan "diramaikan" makhluk halus yang akan membuat wahana tersebut lebih seru.

Tak sekedar mengejutkan pengunjung, ia mengatakan wahana ini dibuat agar bisa "bercerita". Orang yang belum membaca bukunya bisa memahami, sementara orang yang sudah membaca buku bisa mendapat gambaran visual. Tak hanya itu, staf yang terlibat adalah orang-orang dari teater yang bakal membuat pengalaman jadi lebih berkesan.

CEO Otello Asia Sysan Ibrahim mengatakan, rumah hantu ini jadi suguhan menarik untuk para pencinta horor yang bisa merasakan pengalaman horor seakan menjadi tim Jurnal Risa saat penelusuran, perjalanan yang diunggah secara rutin di saluran YouTube Jurnal Risa, di mana ia bersama tim mengunjungi tempat-tempat menyeramkan dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata.

Sysan mengatakan, wahana ini terbuka untuk anak di atas 13 tahun, namun tidak disarankan untuk ibu hamil maupun orang dengan penyakit jantung.

Legenda Rumah Sandekala adalah kisah rumah tua yang ceritanya melegenda di sebuah perkampungan kecil di daerah Jawa Barat.

Diceritakan dahulu kala ada sebuah rumah tua yang dihuni oleh keluarga keturunan Sunda yang cukup terhormat di kampung halamannya.

Pemilik rumah itu biasa dipanggil Nyai Sukma oleh orang sekitar. Dia adalah seorang penari dan sinden terkenal, yang menghidupi dua anak lelakinya bernama Barna dan Bagja.

Menginjak usia dewasa, Barna hidup bahagia dengan istrinya, Ayara dan juga ketiga anaknya yaitu Ekal, dan dua anak perempuan kembar Rara dan Roro. Barna memiliki seorang adik yang bernama Bagja yang merantau kerja di luar kota. Kedamaian rumah dan keluarga ini mendadak hancur dan menyimpan misteri.

Nyai Sukma yang menua mulai depresi karena pekerjaannya sebagai sinden sudah tidak dibutuhkan lagi dan mulai ditinggalkan orang. Ego dan ambisi Nyai Sukma yang ingin terus eksis membuat dia melakukan pesugihan dan perjanjian terlarang dengan setan.

Meskipun hal ini menjadikan karir dan pekerjaannya kembali bersinar, namun dia harus membayar mahal dengan menumbalkan salah satu anaknya.

Mengetahui hal itu, Barna menjadi murka dan memutuskan untuk melawan dengan cara mempelajari dan memuja hal-hal gaib. Dendam ini berimbas pada ketentraman keluarga kecil Barna.
 

Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024