Jakarta (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan agenda berkemah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan titik nol kilometer Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa memicu tren baru untuk wisata berkemah di alam terbuka, utamanya yang bertema glamping.

"Ketika seorang presiden berkemah, citra yang terbentuk memang glamping di alam terbuka. Hal itu bisa saja memunculkan tren baru berwisata glamping," kata Chusmeru saat dihubungi ANTARA, Senin (14/3) malam.
  Presiden Jokowi berkemah di kawasan titik nol Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022) (ANTARA/HO-Sekretariat Presiden/Laily Rachev)



Wisata glamping atau glamorous camping adalah jenis wisata yang menawarkan kemudahan bagi wisatawan yang ingin merasakan berkemah tetapi tidak perlu ribet menyiapkan tenda dan peralatan sendiri karena biasanya lokasi wisata glamping sudah menyediakan set tenda dan peralatan kemah.

Wisata glamping kini sudah banyak tersedia di berbagai daerah. Sayangnya, menurut Chusmeru belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, salah satunya karena kurangnya aktivitas maupun atraksi wisata yang ditawarkan pengelola.

Sehingga, kata dia, wisata glamping jika dikemas dengan baik tentu sangat potensial untuk dikembangkan sebagai alternatif dalam industri pariwisata, terutama bagi generasi milenial yang jenuh pada objek wisata favorit dan ingin kembali ke alam.

Chusmeru juga menilai bahwa agenda Jokowi berkemah di titik nol IKN tersebut menunjukkan bukti keseriusan pemerintah dalam membangun IKN sehingga perlu mendapatkan apresiasi.

"Selain itu, kegiatan Presiden Jokowi bersama lima gubernur di pulau Kalimantan itu juga menumbuhkan harapan akan masa depan yang lebih baik di wilayah Kalimantan, sehingga dapat mengurangi kesan Jawa-sentris," ujarnya.

Presiden Jokowi berkemah dan menginap di titik nol IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bersama lima gubernur se-Kalimantan pada Senin, (14/3) hingga Selasa (15/3) siang.

Selain itu, ada pula Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPN Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Agung, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Dalam agenda tersebut, Presiden Jokowi juga melakukan ritual Kendi Nusantara. Para gubernur diinstruksikan membawa air dan tanah dari masing-masing daerah asal, kemudian disatukan dalam Kendi Nusantara yang disimpan di titik nol IKN, sebagai bentuk kebhinekaan.

Adapun tenda yang digunakan Presiden untuk berkemah adalah tenda berjenis inflatable air berwarna putih dengan ukuran yang cukup luas untuk dua orang. Tenda tersebut merupakan inventaris Sekretariat Presiden saat gempa bumi di Poso, Sulawesi Tengah, pada 2019.

Dengan adanya agenda tersebut, Chusmeru berharap wisata glamping nantinya dapat dikembangkan di semua provinsi di Tanah Air dengan konsep yang menarik seperti ekowisata dan eduwisata, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan alam sambil melestarikan dan belajar dari alam.

"Dengan catatan, aksesibilitas menuju objek wisata glamping mudah dijangkau. Tak kalah penting adalah kemudahan jaringan internet bagi wisatawan, utamanya bagi wisatawan milenial yang selalu mengunggah aktivitas wisatanya saat itu juga di media sosial," ujarnya.

"Yang penting untuk diperhatikan juga kelestarian lingkungan. Jangan sampai wisata glamping justru menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan," imbuhnya.

Pewarta : Suci Nurhaliza
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024