Jakarta (ANTARA) - Aktris kenamaan Korea Selatan Bae Doona kembali muncul dalam serial yang tayang di platform streaming Netflix, kali ini sebagai ahli astrobiologi Song Jian di drama "The Silent Sea" yang mengisahkan perjalanan tim elit yang menjalani misi untuk pergi ke pusat penelitian yang telah ditelantarkan di bulan.
Sesampainya mereka di sana, berbagai kejadian misterius terus terjadi dan satu per satu anggota tim pun mulai gugur.
Satu hal yang berkesan dari pengambilan gambar drama ini adalah kostum astronaut yang lumayan menguras tenaga. Beratnya mencapai 8,5 kilogram, minus berat helm penutup kepala. Tim produksi berusaha membuat kostum se-ringan mungkin agar para aktor bisa lebih nyaman saat berakting, tapi hasil akhirnya tetap cukup berat.
"Jadi ketika kami memakai kostum lengkap dari helm sampai ke bawah, saya bisa betul-betul menyelami karakter karena rasanya memang sedang menginjak permukaan bulan. Dan rasanya cukup sesak. Saya tidak bisa bernapas dengan baik di dalam helm, jadi butuh waktu untuk bisa terbiasa," tutur Bae Doona dalam konferensi pers global beberapa waktu lalu.
Kostum astronaut ini pada akhirnya menjadi pengikat keakraban para pemain karena semua orang merasakan kesulitan yang serupa. Semua tahu rasanya berakting dengan kostum yang menantang. Aktor Gong Yoo menimpali, kostum yang berat membuat mereka bisa lebih bisa bergerak secara natural selayaknya di luar angkasa, dimana gerak mereka diarahkan oleh koreografer. Karena tak bisa bergerak leluasa dalam kostum, para pemain lebih mudah menggambarkan cara bergerak di luar angkasa yang tidak memiliki gravitasi.
Tema fiksi ilmiah dan latar belakang di bulan menjadi alasan ketertarikannya bergabung dalam proyek ini. "The Silent Sea" diangkat dari film pendek yang dibuat oleh sutradara Choi Hang-yong berjudul "The Sea of Tranquility" yang dibuat sebagai karya kelulusannya dari kampus. Film ini pun mendapat banyak perhatian di ajang Mise-en-scène Short Film Festival ke-13 pada tahun 2014.
Bae Doona mengagumi keberanian sutradara Choi mengangkat tema yang belum umum di Korea sebagai tugas kelulusan meski dananya terbatas, tak seperti pembuatan film komersil.
"Saya kira hasilnya luar biasa. Pengembangan emosi dari para pemeran digambarkan sempurna di layar, jadi saya terkejut dengan kesempurnaan film pendek ini," kata Bae Doona.
Ia berpikir, cerita dengan latar belakang luar angkasa di Korea akan jadi tantangan yang seru sebagai seorang aktor. Awalnya ia merasa tak yakin untuk mengambil tantangan tersebut, tapi setelah membaca skenario, Bae Doona optimistis hasilnya akan memuaskan. Selain mengangkat sentimen Korea, mungkin saja drama ini bakal memicu diskusi karena ada isu-isu sosial yang juga diangkat dan diharap bisa menarik perhatian penonton.
Sesampainya mereka di sana, berbagai kejadian misterius terus terjadi dan satu per satu anggota tim pun mulai gugur.
Satu hal yang berkesan dari pengambilan gambar drama ini adalah kostum astronaut yang lumayan menguras tenaga. Beratnya mencapai 8,5 kilogram, minus berat helm penutup kepala. Tim produksi berusaha membuat kostum se-ringan mungkin agar para aktor bisa lebih nyaman saat berakting, tapi hasil akhirnya tetap cukup berat.
"Jadi ketika kami memakai kostum lengkap dari helm sampai ke bawah, saya bisa betul-betul menyelami karakter karena rasanya memang sedang menginjak permukaan bulan. Dan rasanya cukup sesak. Saya tidak bisa bernapas dengan baik di dalam helm, jadi butuh waktu untuk bisa terbiasa," tutur Bae Doona dalam konferensi pers global beberapa waktu lalu.
Kostum astronaut ini pada akhirnya menjadi pengikat keakraban para pemain karena semua orang merasakan kesulitan yang serupa. Semua tahu rasanya berakting dengan kostum yang menantang. Aktor Gong Yoo menimpali, kostum yang berat membuat mereka bisa lebih bisa bergerak secara natural selayaknya di luar angkasa, dimana gerak mereka diarahkan oleh koreografer. Karena tak bisa bergerak leluasa dalam kostum, para pemain lebih mudah menggambarkan cara bergerak di luar angkasa yang tidak memiliki gravitasi.
Tema fiksi ilmiah dan latar belakang di bulan menjadi alasan ketertarikannya bergabung dalam proyek ini. "The Silent Sea" diangkat dari film pendek yang dibuat oleh sutradara Choi Hang-yong berjudul "The Sea of Tranquility" yang dibuat sebagai karya kelulusannya dari kampus. Film ini pun mendapat banyak perhatian di ajang Mise-en-scène Short Film Festival ke-13 pada tahun 2014.
Bae Doona mengagumi keberanian sutradara Choi mengangkat tema yang belum umum di Korea sebagai tugas kelulusan meski dananya terbatas, tak seperti pembuatan film komersil.
"Saya kira hasilnya luar biasa. Pengembangan emosi dari para pemeran digambarkan sempurna di layar, jadi saya terkejut dengan kesempurnaan film pendek ini," kata Bae Doona.
Ia berpikir, cerita dengan latar belakang luar angkasa di Korea akan jadi tantangan yang seru sebagai seorang aktor. Awalnya ia merasa tak yakin untuk mengambil tantangan tersebut, tapi setelah membaca skenario, Bae Doona optimistis hasilnya akan memuaskan. Selain mengangkat sentimen Korea, mungkin saja drama ini bakal memicu diskusi karena ada isu-isu sosial yang juga diangkat dan diharap bisa menarik perhatian penonton.