Jayapura (ANTARA) -
Deputi II BNPP Komjen Pol Paulus Waterpauw dalam siaran pers kepada ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan peserta lomba suling tambur ini diprioritaskan kaum milenial di wilayah setempat.
"Rencananya lomba seni dan budaya ini akan diselenggarakan pada Desember 2021," ujarnya.
Dia menjelaskan pelaksanaan lomba suling tambur ini juga dalam rangka penyelenggaraan Natal bersama masyarakat di wilayah perbatasan.
Sebelumnya, BNPP rencananya menggelar festival budaya dan kuliner hingga ibadah Natal bersama masyarakat di Pasar Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Kegiatan ini untuk menjadi pendorong pengembangan potensi di perbatasan negara, yakni di areal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, sebagaimana arahan dan harapan Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan ekonomi di tapal batas, sebagai garda terdepan bangsa.
Festival ini hanya menjadi pemicu, meski saat ini pagar di perbatasan masih ditutup, sehingga masyarakat dari PNG belum datang dan diharapkan aktivitas ekonomi berjalan.
Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) rencananya menggelar lomba suling tambur di wilayah Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua yang berada di perbatasan RI-Papua Nugini.
Deputi II BNPP Komjen Pol Paulus Waterpauw dalam siaran pers kepada ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan peserta lomba suling tambur ini diprioritaskan kaum milenial di wilayah setempat.
"Suling tambur biasa dimainkan oleh orang-orang tua sehingga dan semakin hari budayanya mulai terkikis," katanya.
Menurut Waterpauw, dengan prioritas pesertanya kaum milenial dapat menjaga budaya melalui permainan suling tambur tersebut.
"Rencananya lomba seni dan budaya ini akan diselenggarakan pada Desember 2021," ujarnya.
Dia menjelaskan pelaksanaan lomba suling tambur ini juga dalam rangka penyelenggaraan Natal bersama masyarakat di wilayah perbatasan.
Sebelumnya, BNPP rencananya menggelar festival budaya dan kuliner hingga ibadah Natal bersama masyarakat di Pasar Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Kegiatan ini untuk menjadi pendorong pengembangan potensi di perbatasan negara, yakni di areal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, sebagaimana arahan dan harapan Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan ekonomi di tapal batas, sebagai garda terdepan bangsa.
Festival ini hanya menjadi pemicu, meski saat ini pagar di perbatasan masih ditutup, sehingga masyarakat dari PNG belum datang dan diharapkan aktivitas ekonomi berjalan.