Jakarta (ANTARA) - Film "Pamali" yang merupakan film kolaborasi rumah produksi Lyto Pictures dengan Storytale Studios, developer game asal Bandung akan segera memasuki proses produksi.
"Saya senang sekali bisa mengkolaborasikan industri game dan film. Film Pamali ini mengangkat unsur budaya dan kepercayaan masyarakat lokal, terutama mengenai pantangan dan larangan yang dianggap membawa keburukan dan bahaya bagi yang melakukannya," kata Andi Suryanto selaku Produser film Pamali dan CEO dari Lyto Pictures dalam keterangannya pada Jumat.
Andi percaya bahwa game Pamali sebenarnya merupakan kesempatan untuk melestarikan kembali nilai tradisi lokal Indonesia. "Dan melalui media film, generasi muda bisa lebih mengenal tradisi," ujarnya.
Lyto Pictures sebelumnya ikut terlibat dalam pembuatan film berbasis game dengan judul "DreadOut" pada tahun 2019.
Pamali merupakan film bergenre horror yang rencananya akan dirilis di tahun 2022. Film ini akan dibintangi oleh Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Rukman Rosadi, Unique Priscilla, Fajar Nugraha, dan Iyang Darmawan, serta disutradarai oleh Bobby Prasetyo.
Sutradara Bobby mengatakan tertarik mengangkat tradisi lokal ke dalam sebuah media film.
"Menghidupkan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media modern seperti film dan game adalah hal yang menarik bagi saya, terutama jika targetnya adalah kaum muda. Pamali yang lebih dulu diangkat dalam format game sejak tahun 2018 juga sudah dikenal luas dan memiliki basis penggemar yang banyak, bahkan hingga ke luar negeri. Bagi saya, hal tersebut menjadi sebuah kesempatan dan tantangan untuk membuat sebuah karya yang bermanfaat melestarikan tradisi, sekaligus populer dan disukai banyak penonton," kata Bobby, yang pernah mendapatkan nominasi sebagai sutradara muda di Piala Maya 2019.
Sementara itu, Andreas Andika selaku Studio Lead dari Storytale Studios mengungkapkan kebahagiaannya berkolaborasi dengan Lyto Pictures
"Senang dan excited sekali game Pamali bisa diangkat menjadi film layar lebar! Apalagi film ini tetap mempertahankan elemen dan ciri khas yang ada di dalam gamenya. Semoga ke depannya semakin banyak lagi karya film dan game anak bangsa yang bisa mengangkat cerita-cerita rakyat dan budaya tanah air kita.”
"Saya senang sekali bisa mengkolaborasikan industri game dan film. Film Pamali ini mengangkat unsur budaya dan kepercayaan masyarakat lokal, terutama mengenai pantangan dan larangan yang dianggap membawa keburukan dan bahaya bagi yang melakukannya," kata Andi Suryanto selaku Produser film Pamali dan CEO dari Lyto Pictures dalam keterangannya pada Jumat.
Andi percaya bahwa game Pamali sebenarnya merupakan kesempatan untuk melestarikan kembali nilai tradisi lokal Indonesia. "Dan melalui media film, generasi muda bisa lebih mengenal tradisi," ujarnya.
Lyto Pictures sebelumnya ikut terlibat dalam pembuatan film berbasis game dengan judul "DreadOut" pada tahun 2019.
Pamali merupakan film bergenre horror yang rencananya akan dirilis di tahun 2022. Film ini akan dibintangi oleh Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Rukman Rosadi, Unique Priscilla, Fajar Nugraha, dan Iyang Darmawan, serta disutradarai oleh Bobby Prasetyo.
Sutradara Bobby mengatakan tertarik mengangkat tradisi lokal ke dalam sebuah media film.
"Menghidupkan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media modern seperti film dan game adalah hal yang menarik bagi saya, terutama jika targetnya adalah kaum muda. Pamali yang lebih dulu diangkat dalam format game sejak tahun 2018 juga sudah dikenal luas dan memiliki basis penggemar yang banyak, bahkan hingga ke luar negeri. Bagi saya, hal tersebut menjadi sebuah kesempatan dan tantangan untuk membuat sebuah karya yang bermanfaat melestarikan tradisi, sekaligus populer dan disukai banyak penonton," kata Bobby, yang pernah mendapatkan nominasi sebagai sutradara muda di Piala Maya 2019.
Sementara itu, Andreas Andika selaku Studio Lead dari Storytale Studios mengungkapkan kebahagiaannya berkolaborasi dengan Lyto Pictures
"Senang dan excited sekali game Pamali bisa diangkat menjadi film layar lebar! Apalagi film ini tetap mempertahankan elemen dan ciri khas yang ada di dalam gamenya. Semoga ke depannya semakin banyak lagi karya film dan game anak bangsa yang bisa mengangkat cerita-cerita rakyat dan budaya tanah air kita.”