Jakarta (ANTARA) - Pulau Dewata menjadi salah satu tujuan wisata favorit turis-turis asal Swedia, khususnya mereka yang melakukan perjalanan secara ringkas hanya bermodalkan ransel.
"Pada umumnya, orang Swedia suka sekali ke Bali, terutama backpacker," kata Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg dalam konferensi pers daring, Kamis.
Marina menuturkan, rata-rata masyarakat Swedia memang suka melancong dan pulau Bali serta Indonesia adalah salah satu tujuan favorit. Dia yakin para wisatawan asal Swedia telah rindu menikmati waktu di pulau tersebut setelah pandemi berdampak besar terhadap industri pariwisata dunia akibat perjalanan yang dibatasi.
Marina juga berpendapat situasi di Bali telah cukup aman untuk berwisata.
Pihak kedutaan besar Swedia di Indonesia dan kedutaan besar Indonesia di Swedia juga senantiasa saling bertukar informasi dan memasarkan pariwisata masing-masing di negaranya.
Swedia menjadi salah satu negara yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia untuk melakukan penerbangan internasional ke Bali.
Ke 19 negara tersebut yaitu Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
Negara-negara tersebut dipilih sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena angka kasus terkonfirmasi COVID-19-nya berada pada level 1 dan 2, dengan angka positivity rate yang rendah.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyatakan kesiapan dalam menyambut kedatangan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang akan menikmati momen Natal hingga pergantian tahun dengan melakukan pengetatan di 94 objek wisata.
Terkait masa karantina bagi wisman yang semula diberlakukan selama tiga hari, pihaknya kini mengusulkan kepada pemerintah pusat agar masa karantina bagi turis asing hanya satu hari, untuk menjaring minat para wisman berlibur ke Bali.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, Provinsi Bali juga mengusulkan lima negara tambahan setelah 19 negara yang sudah diizinkan masuk ke Indonesia, khususnya Bali. Kelimanya adalah Australia, Amerika Serikat, Rusia, Jerman dan Inggris.
Selain penerapan SOP bagi wisman, pihaknya juga melakukan pengetatan di objek wisata di Bali yang sudah mempunyai Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability).
"Pada umumnya, orang Swedia suka sekali ke Bali, terutama backpacker," kata Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg dalam konferensi pers daring, Kamis.
Marina menuturkan, rata-rata masyarakat Swedia memang suka melancong dan pulau Bali serta Indonesia adalah salah satu tujuan favorit. Dia yakin para wisatawan asal Swedia telah rindu menikmati waktu di pulau tersebut setelah pandemi berdampak besar terhadap industri pariwisata dunia akibat perjalanan yang dibatasi.
Marina juga berpendapat situasi di Bali telah cukup aman untuk berwisata.
Pihak kedutaan besar Swedia di Indonesia dan kedutaan besar Indonesia di Swedia juga senantiasa saling bertukar informasi dan memasarkan pariwisata masing-masing di negaranya.
Swedia menjadi salah satu negara yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia untuk melakukan penerbangan internasional ke Bali.
Ke 19 negara tersebut yaitu Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
Negara-negara tersebut dipilih sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena angka kasus terkonfirmasi COVID-19-nya berada pada level 1 dan 2, dengan angka positivity rate yang rendah.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyatakan kesiapan dalam menyambut kedatangan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang akan menikmati momen Natal hingga pergantian tahun dengan melakukan pengetatan di 94 objek wisata.
Terkait masa karantina bagi wisman yang semula diberlakukan selama tiga hari, pihaknya kini mengusulkan kepada pemerintah pusat agar masa karantina bagi turis asing hanya satu hari, untuk menjaring minat para wisman berlibur ke Bali.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, Provinsi Bali juga mengusulkan lima negara tambahan setelah 19 negara yang sudah diizinkan masuk ke Indonesia, khususnya Bali. Kelimanya adalah Australia, Amerika Serikat, Rusia, Jerman dan Inggris.
Selain penerapan SOP bagi wisman, pihaknya juga melakukan pengetatan di objek wisata di Bali yang sudah mempunyai Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability).