Palembang (ANTARA) - Bank Sumsel Babel sedang mencari usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang siap mengekspor produk khas kuliner Palembang ke Australia sebagai tindak lanjut penjajakan kerja sama.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Ahmad Syamsudin di Palembang, Selasa, mengatakan produk yang akan diekspor harus tahan lama, misalnya kerupuk kemplang atau kopi bubuk.
"Siapa yang siap akan kami bantu ekspor, diutamakan nasabah Bank Sumsel Babel," ujarnya usai audiensi dengan Pemkot Palembang.
Menurut dia, UMKM harus memenuhi kriteria teknis dan nonteknis jika ingin mengekspor produknya ke Asutralia, seperti info produk harus berbahasa Inggris dan proses produksi harus higienis.
Penjajakan ekspor tersebut ditawarkan langsung Kedubes Australia melalui webinar beberapa hari lalu, kata dia, pihaknya ingin memanfaatkan tawaran itu untuk menaikkan kelas UMKM di Palembang.
Rencana ekspor itu juga dinilai sebagai upaya membuka akses pasar untuk mengoptimalkan bantuan kredit usaha rakyat (KUR) yang telah disalurkan Bank Sumsel Babel.
Ia menjelaskan BSB mendapat kuota penyaluran KUR senilai Rp550 miliar pada 2021 dan telah disalurkan ke berbagai UMKM sekitar Rp300 miliar hingga Mei 2021.
"UMKM akan berkontribusi untuk perekonomian jika pelaku usahanya siap, ada dananya, ada pembinaannya dan punya akses pasar," kata dia.
Sementara Wali Kota Palembang Harnojoyo menyambut baik rencana eksor produk kuliner Palembang ke Australia sebagai upaya branding dan pemulihan ekonomi masyarakat.
"Kita apresiasi rencana baik ini dan mendukung penuh," katanya.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Ahmad Syamsudin di Palembang, Selasa, mengatakan produk yang akan diekspor harus tahan lama, misalnya kerupuk kemplang atau kopi bubuk.
"Siapa yang siap akan kami bantu ekspor, diutamakan nasabah Bank Sumsel Babel," ujarnya usai audiensi dengan Pemkot Palembang.
Menurut dia, UMKM harus memenuhi kriteria teknis dan nonteknis jika ingin mengekspor produknya ke Asutralia, seperti info produk harus berbahasa Inggris dan proses produksi harus higienis.
Penjajakan ekspor tersebut ditawarkan langsung Kedubes Australia melalui webinar beberapa hari lalu, kata dia, pihaknya ingin memanfaatkan tawaran itu untuk menaikkan kelas UMKM di Palembang.
Rencana ekspor itu juga dinilai sebagai upaya membuka akses pasar untuk mengoptimalkan bantuan kredit usaha rakyat (KUR) yang telah disalurkan Bank Sumsel Babel.
Ia menjelaskan BSB mendapat kuota penyaluran KUR senilai Rp550 miliar pada 2021 dan telah disalurkan ke berbagai UMKM sekitar Rp300 miliar hingga Mei 2021.
"UMKM akan berkontribusi untuk perekonomian jika pelaku usahanya siap, ada dananya, ada pembinaannya dan punya akses pasar," kata dia.
Sementara Wali Kota Palembang Harnojoyo menyambut baik rencana eksor produk kuliner Palembang ke Australia sebagai upaya branding dan pemulihan ekonomi masyarakat.
"Kita apresiasi rencana baik ini dan mendukung penuh," katanya.