Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mendorong petani setempat menggunakan aplikasi lelang bahan olahan karet “Sang Bokar” untuk memasarkan produk secara daring.

Bupati Muba Dodi Reza Alex di Sekayu, Senin, mengatakan, aplikasi ini akan memudahkan petani dalam menjual bokar karena pembelinya tidak lagi hanya satu perusahaan.

“Melalui aplikasi ini, lelang tidak hanya diikuti satu perusahaan, melainkan banyak pesertanya, sampai mancanegara,” kata dia.

Dodi mengatakan petani saat ini sudah harus melek teknologi digital untuk meningkatkan daya saing.

“Yang utama meningkatkan produktivitas, selain lewat peremajaan juga bisa dengan penggunaan teknologi,” ujar dia.

Kabupaten Musi Banyuasin memiliki luas perkebunan karet 337.000 hektare atau menjadi terluas di Sumatera Selatan.

Produksi karet keringnya mencapai 152.000 ton dari sekitar 300.000 petani rakyat.

Ia mengatakan berbagai upaya dilakukan Pemkab Muba untuk meningkatkan sektor perkebunan karet. Selain terus membenahi rantai pemasaran, pemkab juga mendorong hilirisasi karet.

“Kami menargetkan setidaknya pada 2021 sudah ada produk barang jadi yang dihasilkan sektor karet,” kata dia.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba Akhmad Toyibir mengatakan sistem lelang bokar petani selama ini dilakukan oleh petani yang tergabung dalam unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB).

Menurutnya, saat ini Muba menjadi kabupaten yang paling banyak memiliki UPPB, yakni mencapai 92 yang terdaftar.

“Hal ini menandakan tingginya tingkat kesadaran para petani karet untuk menghasilkan kualitas bokar yang baik, dengan demikian harga di pasar lelang juga pasti tinggi,” kata dia.


 

Pewarta : Dolly Rosana
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024