Jakarta (ANTARA) - Gol tunggal yang dicetak Neymar berhasil membawa Paris Saint-Germain menjuarai Piala Prancis seusai mengalahkan AS Saint-Etienne 1-0 dalam partai final di Stade de France, Saint-Dennis, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).
Gol itu dicetak Neymar pada menit ke-14 memanfaatkan blunder yang dilakukan oleh barisan pertahanan Saint-Etienne, demikian catatan laman resmi federasi sepak bola Prancis, FFF.
Mathieu Debuchy kehilangan bola di area pertahannya sendiri, yang dibawa Kylian Mbappe dan berusaha diselesaikan dengan tembakan keras, tetapi kiper Jessy Moulin melakukan penyelamatan.
Sayang, penyelamatannya tak sempurna dan bola memantul ke arah Neymar yang menyambarnya untuk membawa PSG unggul atas Saint-Etienne.
Sebelumnya, Saint-Etienne sempat berpeluang memimpin lewat aksi Denis Bouanga, sayang tembakan penyelesaiannya masih membentur tiang gawang.
Dua menit setelah tertinggal, Saint-Etienne juga berpeluang membalas, tetapi penyelesaian Bouanga kali ini bisa ditepis oleh kiper Keylor Navas.
Saling serang terus terjadi, tetapi PSG mendapat keuntungan sekaligus kerugian pada menit ke-31 ketika Loic Perrin menjatuhkan Mbappe. Perrin diganjar kartu oleh wasit Amaury Delerue, tetapi Mbappe harus meninggalkan lapangan dalam keadaan pincang digantikan Pablo Sarabia.
Ketimpangan jumlah pemain beberapa kali berusaha dimanfaatkan PSG, termasuk ketika Angel Di Maria menceploskan bola dengan mudah enam menit memasuki babak kedua, tetapi gol itu dianulir karena Neymar terlebih dulu terjebak offside.
Skor 1-0 tak berubah hingga peluit tanda laga usai berbunyi, memastikan PSG membawa pulang trofi Piala Prancis, mengawinkannya sebagai dwigelar dengan Liga Prancis yang dihentikan lebih awal karena pandemi COVID-19.
PSG kian mantap sebagai tim tersukses di Piala Prancis dengan catatan 13 kali juara sepanjang masa.
Le Parisien juga berpeluang untuk melengkapi raihan mereka menjadi trigelar mengingat Neymar dkk akan menjalani final Piala Liga Prancis melawan Olympique Lyon pada 1 Agustus.
Lebih jauh lagi, PSG juga berpeluang menorehkan caturgelar, jika mampu mewujudkan mimpi panjang mereka menjuarai Liga Champions, yang babak delapan besarnya bakal dilangsungkan mulai 12 Agustus di Portugal.
Susunan pemain:
Paris Saint-Germain (4-4-2): Keylor Navas; Thilo Kehrer (Colin Dagba), Marquinhos, Thiago Silva, Mitchel Bakker; Angel Di Maria, Idrissa Gueye, Leandro Paredes (Marco Verratti), Neymar; Mauro Icardi, Kylian Mbappe (Pablo Sarabia)
Pelatih: Thomas Tuchel
AS Saint-Etienne (4-2-3-1): Jessy Moulin; Mathieu Debuchy (Jean Krasso), Wesley Fofana, Loic Perrin, Timothee Kolodziejczak; Mahdi Camara (Yvan Neyou Noupa), Yann M'Vila; Yvann Macon (Harold Moukoudi), Ryad Boudebouz (Arnaud Nordin), Denis Bouanga; Romain Hamouma (Wahbi Khazri)
Pelatih: Claude Puel
Gol itu dicetak Neymar pada menit ke-14 memanfaatkan blunder yang dilakukan oleh barisan pertahanan Saint-Etienne, demikian catatan laman resmi federasi sepak bola Prancis, FFF.
Mathieu Debuchy kehilangan bola di area pertahannya sendiri, yang dibawa Kylian Mbappe dan berusaha diselesaikan dengan tembakan keras, tetapi kiper Jessy Moulin melakukan penyelamatan.
Sayang, penyelamatannya tak sempurna dan bola memantul ke arah Neymar yang menyambarnya untuk membawa PSG unggul atas Saint-Etienne.
Sebelumnya, Saint-Etienne sempat berpeluang memimpin lewat aksi Denis Bouanga, sayang tembakan penyelesaiannya masih membentur tiang gawang.
Dua menit setelah tertinggal, Saint-Etienne juga berpeluang membalas, tetapi penyelesaian Bouanga kali ini bisa ditepis oleh kiper Keylor Navas.
Saling serang terus terjadi, tetapi PSG mendapat keuntungan sekaligus kerugian pada menit ke-31 ketika Loic Perrin menjatuhkan Mbappe. Perrin diganjar kartu oleh wasit Amaury Delerue, tetapi Mbappe harus meninggalkan lapangan dalam keadaan pincang digantikan Pablo Sarabia.
Ketimpangan jumlah pemain beberapa kali berusaha dimanfaatkan PSG, termasuk ketika Angel Di Maria menceploskan bola dengan mudah enam menit memasuki babak kedua, tetapi gol itu dianulir karena Neymar terlebih dulu terjebak offside.
Skor 1-0 tak berubah hingga peluit tanda laga usai berbunyi, memastikan PSG membawa pulang trofi Piala Prancis, mengawinkannya sebagai dwigelar dengan Liga Prancis yang dihentikan lebih awal karena pandemi COVID-19.
PSG kian mantap sebagai tim tersukses di Piala Prancis dengan catatan 13 kali juara sepanjang masa.
Le Parisien juga berpeluang untuk melengkapi raihan mereka menjadi trigelar mengingat Neymar dkk akan menjalani final Piala Liga Prancis melawan Olympique Lyon pada 1 Agustus.
Lebih jauh lagi, PSG juga berpeluang menorehkan caturgelar, jika mampu mewujudkan mimpi panjang mereka menjuarai Liga Champions, yang babak delapan besarnya bakal dilangsungkan mulai 12 Agustus di Portugal.
Susunan pemain:
Paris Saint-Germain (4-4-2): Keylor Navas; Thilo Kehrer (Colin Dagba), Marquinhos, Thiago Silva, Mitchel Bakker; Angel Di Maria, Idrissa Gueye, Leandro Paredes (Marco Verratti), Neymar; Mauro Icardi, Kylian Mbappe (Pablo Sarabia)
Pelatih: Thomas Tuchel
AS Saint-Etienne (4-2-3-1): Jessy Moulin; Mathieu Debuchy (Jean Krasso), Wesley Fofana, Loic Perrin, Timothee Kolodziejczak; Mahdi Camara (Yvan Neyou Noupa), Yann M'Vila; Yvann Macon (Harold Moukoudi), Ryad Boudebouz (Arnaud Nordin), Denis Bouanga; Romain Hamouma (Wahbi Khazri)
Pelatih: Claude Puel