Kayuagung (ANTARA) - Kegiatan wisata di Danau Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mulai ramai kembali, Minggu, setelah resmi dibuka beberapa waktu lalu.
Ratusan wisatawan lokal kembali mendatangi area tersebut yang menawarkan wisata alam di kawasan seluas 250 hektare itu.
Kegiatan wisata seperti camping ground, offroad dan tour Jeep keliling danau mulai menggeliat kembali setelah sebelumnya sempat terhenti karena dampak penyebaran virus Corona (COVID-19).
Surya (42), salah seorang anggota Komunitas Adhiyaksa Jeep Club mengaku puas setelah dirinya kembali menjajal jalur ekstrem dan berlumpur di kawasan wisata alam tersebut.
“Jalurnya lumayan panjang dengan kombinasi lengkap ada jurang, danau, arena lumpur yang sangat cukup menghangatkan adrenaline teman-teman Jeep,” kata dia.
Ia berharap area wisata ini dapat dikelola secara profesional sehingga lebih banyak wisatawan yang mau mengunjunginya.
Di tengah pandemi COVID-19 ini, menurutnya bukan menjadi penghalang untuk meningkatkan sektor pariwisata asalkan para traveler diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.
“Ini sudah masuk fase normal baru, jadi tetap bisa berwisata asal menggunakan protokol COVID-19,” kata dia.
Munandar anggota komunitas Jeep Adhayksa Jeep Club Sumsel mengatakan sangat berkesan dengan wisata offroad yang ditawarkan ini. Ia berkeinginan untuk menjajal kembali jalur ini.
"Kami akan datang lagi dan akan undang komunitas adventure lain untuk menjajal track di sini,” kata dia.
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mengembangkan wisata medis di Kawasan Bumi Wisata Teluk Gelam dengan memproyeksikan Hotel Kembar Teluk Gelam sebagai destinasi wisata bagi mereka yang ingin memulihkan kesehatan tubuh.
Bupati Kabupaten OKI Iskandar mengatakan konsep wisata medis (medical tourism) adalah menawarkan pelayanan medis yang aman dan nyaman sambil menikmati keindahan alam di Teluk Gelam OKI.
“Nanti orang datang ke sini sebagai pasien, yang sekaligus bisa memanfaatkan wisata di sekitarnya,” kata Iskandar.
Ia mengatakan pihaknya pun akan segera melakukan kajian perencanaan serta mengundang investor yang berpengalaman dalam pengelolaan rumah sakit.
“Coba hitung berapa banyak WNI yang pergi ke luar negeri untuk berobat, bagaimana kami menangkap peluang di tengah COVID-19 ini dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang lengkap di dalam negeri,” katanya.
Ratusan wisatawan lokal kembali mendatangi area tersebut yang menawarkan wisata alam di kawasan seluas 250 hektare itu.
Kegiatan wisata seperti camping ground, offroad dan tour Jeep keliling danau mulai menggeliat kembali setelah sebelumnya sempat terhenti karena dampak penyebaran virus Corona (COVID-19).
Surya (42), salah seorang anggota Komunitas Adhiyaksa Jeep Club mengaku puas setelah dirinya kembali menjajal jalur ekstrem dan berlumpur di kawasan wisata alam tersebut.
“Jalurnya lumayan panjang dengan kombinasi lengkap ada jurang, danau, arena lumpur yang sangat cukup menghangatkan adrenaline teman-teman Jeep,” kata dia.
Ia berharap area wisata ini dapat dikelola secara profesional sehingga lebih banyak wisatawan yang mau mengunjunginya.
Di tengah pandemi COVID-19 ini, menurutnya bukan menjadi penghalang untuk meningkatkan sektor pariwisata asalkan para traveler diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.
“Ini sudah masuk fase normal baru, jadi tetap bisa berwisata asal menggunakan protokol COVID-19,” kata dia.
Munandar anggota komunitas Jeep Adhayksa Jeep Club Sumsel mengatakan sangat berkesan dengan wisata offroad yang ditawarkan ini. Ia berkeinginan untuk menjajal kembali jalur ini.
"Kami akan datang lagi dan akan undang komunitas adventure lain untuk menjajal track di sini,” kata dia.
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mengembangkan wisata medis di Kawasan Bumi Wisata Teluk Gelam dengan memproyeksikan Hotel Kembar Teluk Gelam sebagai destinasi wisata bagi mereka yang ingin memulihkan kesehatan tubuh.
Bupati Kabupaten OKI Iskandar mengatakan konsep wisata medis (medical tourism) adalah menawarkan pelayanan medis yang aman dan nyaman sambil menikmati keindahan alam di Teluk Gelam OKI.
“Nanti orang datang ke sini sebagai pasien, yang sekaligus bisa memanfaatkan wisata di sekitarnya,” kata Iskandar.
Ia mengatakan pihaknya pun akan segera melakukan kajian perencanaan serta mengundang investor yang berpengalaman dalam pengelolaan rumah sakit.
“Coba hitung berapa banyak WNI yang pergi ke luar negeri untuk berobat, bagaimana kami menangkap peluang di tengah COVID-19 ini dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang lengkap di dalam negeri,” katanya.