Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menganggarkan dana senilai Rp500 miliar untuk membantu kabupaten dan kota dalam mengatasi paparan COVID-19.
"Disaat pandemi COVID-19 Pemprov Sumsel telah menggelontorkan dana untuk kabupaten dan kota," kata Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru usai mengikuti seminar daring atau online/Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan intern pemerintah tahun 2020 di Palembang, Senin, yang dibuka Presiden RI Joko Widodo bersama Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Dia menjelaskan, dana tersebut digelontorkan ke kabupaten dan kota karena kemampuan keuangan daerah yang dimiliki kondisinya saat ini direfocusing dan direalokasi kepada percepatan penanganan COVID-19 sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
"Untuk itu, saya sebagai gubernur dan pernah menjadi bupati dua periode sangat memahami sehingga kita memberikan perhatian dengan menggelontorkan dana Rp500 miliar lebih itu sehingga daerah mampu melanjutkan pembangunan," tegasnya.
Gubernur menambahkan, pihaknya mengharapkan pandemi ini ada akhirnya walaupun tidak tahu itu kapan. Sehingga apa yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi, sebagai gubernur dia telah memberikan stimulan untuk pembangunan kabupaten dan kota khususnya yang berkaitan dengan aspek ekonomi.
"Kita berikan bantuan dengan angka yang variatif, termasuk juga dalam penanganan Karhutla kita sudah siapkan pagu untuk 10 kabupaten dan kota rawan yang terdampak dengan jumlah masing-masing sampai Rp 5 miliar," ujarnya.
Sementara, terkait dengan meningkatnya jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh di Sumsel mencapai 45 persen, gubernur menanggapi bahwa dia meyakini jumlah tersebut lebih dari itu.
Menurut dia, terjadi permasalahan lambannya jumlah kasus sembuh terinformasi karena cukup banyak kasus konfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri dan masa inkubasinya telah habis, namun tidak melaporkan diri untuk dilalukan Swab ulang.
Sementara, untuk mendeklarasikan kasus sembuh harus melalui swab.
"Untuk itu saya mengharapkan kepada semua masyarakat Sumsel yang sempat terkonfirmasi positif khususnya Orang Tanpa Gejala (OTG) agar segera melaporkan diri ke fasilitas kesehatan yang ada atau datang langsung ke rumah sakit maupun Balai Besar Laboratorium (BBLK) Palembang agar dilakukan pengambilan spesimennya," ujar dia.
Gubernur dalam kesempatan itu mengatakan, Presiden menyampaikan ada beberapa aspek penting yang menjadi perhatian pemerintah ditengah pandemi COVID-19 saat ini yaitu aspek kesehatan agar bagaimana masyarakat yang belum tertular corona supaya terjaga dan yang sakit atau tertular dapat terobati.
Selanjutnya pada aspek ekonomi ada tiga arah yang harus dibenahi yaitu supply, demand dan produksi juga terganggu.
Sehingga terhadap daerah kabupaten dan kota di Sumsel, gubernur menjelaskan bahwa Pemprov Sumsel telah menyikapi dan mengambil langkah terkait arahan Presiden pada rakornas itu.
Menurut dia, diantaranya yang utama langkah Pemprov Sumsel terhadap UMKM dengan memberikan edukasi tentang permodalan melalui Bank. Disamping itu, juga terkait permasalahan keterampilan dalam usaha dan selanjutnya pemasaran.
Dalam seminar daring itu hadir mendampingi Gubernur Sumsel antara lain, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Prof. Dr. Edward Juliartha, MM., dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Sumsel.
"Disaat pandemi COVID-19 Pemprov Sumsel telah menggelontorkan dana untuk kabupaten dan kota," kata Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru usai mengikuti seminar daring atau online/Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan intern pemerintah tahun 2020 di Palembang, Senin, yang dibuka Presiden RI Joko Widodo bersama Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Dia menjelaskan, dana tersebut digelontorkan ke kabupaten dan kota karena kemampuan keuangan daerah yang dimiliki kondisinya saat ini direfocusing dan direalokasi kepada percepatan penanganan COVID-19 sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
"Untuk itu, saya sebagai gubernur dan pernah menjadi bupati dua periode sangat memahami sehingga kita memberikan perhatian dengan menggelontorkan dana Rp500 miliar lebih itu sehingga daerah mampu melanjutkan pembangunan," tegasnya.
Gubernur menambahkan, pihaknya mengharapkan pandemi ini ada akhirnya walaupun tidak tahu itu kapan. Sehingga apa yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi, sebagai gubernur dia telah memberikan stimulan untuk pembangunan kabupaten dan kota khususnya yang berkaitan dengan aspek ekonomi.
"Kita berikan bantuan dengan angka yang variatif, termasuk juga dalam penanganan Karhutla kita sudah siapkan pagu untuk 10 kabupaten dan kota rawan yang terdampak dengan jumlah masing-masing sampai Rp 5 miliar," ujarnya.
Sementara, terkait dengan meningkatnya jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh di Sumsel mencapai 45 persen, gubernur menanggapi bahwa dia meyakini jumlah tersebut lebih dari itu.
Menurut dia, terjadi permasalahan lambannya jumlah kasus sembuh terinformasi karena cukup banyak kasus konfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri dan masa inkubasinya telah habis, namun tidak melaporkan diri untuk dilalukan Swab ulang.
Sementara, untuk mendeklarasikan kasus sembuh harus melalui swab.
"Untuk itu saya mengharapkan kepada semua masyarakat Sumsel yang sempat terkonfirmasi positif khususnya Orang Tanpa Gejala (OTG) agar segera melaporkan diri ke fasilitas kesehatan yang ada atau datang langsung ke rumah sakit maupun Balai Besar Laboratorium (BBLK) Palembang agar dilakukan pengambilan spesimennya," ujar dia.
Gubernur dalam kesempatan itu mengatakan, Presiden menyampaikan ada beberapa aspek penting yang menjadi perhatian pemerintah ditengah pandemi COVID-19 saat ini yaitu aspek kesehatan agar bagaimana masyarakat yang belum tertular corona supaya terjaga dan yang sakit atau tertular dapat terobati.
Selanjutnya pada aspek ekonomi ada tiga arah yang harus dibenahi yaitu supply, demand dan produksi juga terganggu.
Sehingga terhadap daerah kabupaten dan kota di Sumsel, gubernur menjelaskan bahwa Pemprov Sumsel telah menyikapi dan mengambil langkah terkait arahan Presiden pada rakornas itu.
Menurut dia, diantaranya yang utama langkah Pemprov Sumsel terhadap UMKM dengan memberikan edukasi tentang permodalan melalui Bank. Disamping itu, juga terkait permasalahan keterampilan dalam usaha dan selanjutnya pemasaran.
Dalam seminar daring itu hadir mendampingi Gubernur Sumsel antara lain, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Prof. Dr. Edward Juliartha, MM., dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Sumsel.