Jayapura (ANTARA) - Pejabat Polda Papua menyebutkan pilot pesawat milik maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF) jenis Kodial 100-PK-MEC yang mengalami kecelakaan jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada Selasa pagi sekitar pukul 06.29 WIT, adalah seorang perempuan bernama Joyce Chaisin Lin (40) perempuan, warga negara Amerika Serikat.
Kini, jenazah pilot dengan nomor paspor 483551781, alamat Kompleks MAF jalan AMA Sentani RT06/RW03 Kel Sentani Kota, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura berada di RS Bhayangkara, Kota Jayapura, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Selasa malam.
"Tim SAR gabungan telah mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara untuk dilakukan tindakan medis. Sementara itu untuk badan pesawat telah berhasil dievakuasi dari dasar danau," kata Kamal.
Pesawat itu jatuh di Danau Sentani tak jauh dari Kampung Yoboi, Kabupaten Jayapura, namun tidak berdampak pada arus penerbangan di Bandar Udara Sentani.
"Adapun dalam kecelakaan penerbangan ini tidak berdampak terhadap arus penerbangan di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Karena penerbangan ini merupakan penerbangan dukungan logistik dan tidak berpenumpang,"
"Pesawat itu terbang memiliki rute terbang dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura menuju Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara," katanya.
Namun setelah lepas landas sekitar pukul 06.27 WIT dari Bandara Sentani tujuan Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara, dua menit kemudian atau sekitar pukul 06.29 WIT, pilot memanggil tower "Mayday" dan meminta RBT atau mendarat darurat.
"Selanjutnya petugas Tower memanggil namun tidak ada jawaban dari pilot atau diduga pesawat hilang kontak," katanya.
Pesawat itu direncanakan terbang ke Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara membawa bahan sembako dan tidak berpenumpang. "Saat pesawat berada di atas Danau Sentani, pesawat secara tiba-tiba langsung jatuh ke Danau Sentani. Sementara untuk penyebab jatuhnya pesawat masih dilakukan penyelidikan oleh tim gabungan," katanya.
Sementara itu, Kapenrem 172/PWY Mayor Chk Eka Yudah ketika dihubungi mengaku proses evakuasi jenazah pilot dan bangkai pesawat melibatkan personel TNI dari Koramil 1701-01/Sentani dan Polres Sentani membantu Basarnas.
"Pesawat tersebut rencananya akan menuju Mamit, Kabupaten Tolikara untuk membawa sembako dan obat-obatan serta tidak membawa penumpang," katanya.
Setelah mendapat informasi tentang insiden tersebut, personel dari Koramil Sentani digerakkan bersama masyarakat di sekitar Danau Sentani membantu mencari korban ditempat yang diperkirakan lokasi jatuhnya pesawat.
"Pada pukul 08.30 WIT pilot dapat dievakuasi oleh tim SAR dalam keadaan meninggal dunia dan dilarikan ke RS Bhayangkara di Kota Jayapura. Berdasarkan keterangan warga sekitar, sempat mendengar bunyi keras ketika pesawat jatuh ke danau, tentunya hal ini akan diselidiki oleh pihak berwenang dan kami siap membantu," katanya.
Kini, jenazah pilot dengan nomor paspor 483551781, alamat Kompleks MAF jalan AMA Sentani RT06/RW03 Kel Sentani Kota, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura berada di RS Bhayangkara, Kota Jayapura, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Selasa malam.
"Tim SAR gabungan telah mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara untuk dilakukan tindakan medis. Sementara itu untuk badan pesawat telah berhasil dievakuasi dari dasar danau," kata Kamal.
Pesawat itu jatuh di Danau Sentani tak jauh dari Kampung Yoboi, Kabupaten Jayapura, namun tidak berdampak pada arus penerbangan di Bandar Udara Sentani.
"Adapun dalam kecelakaan penerbangan ini tidak berdampak terhadap arus penerbangan di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Karena penerbangan ini merupakan penerbangan dukungan logistik dan tidak berpenumpang,"
"Pesawat itu terbang memiliki rute terbang dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura menuju Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara," katanya.
Namun setelah lepas landas sekitar pukul 06.27 WIT dari Bandara Sentani tujuan Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara, dua menit kemudian atau sekitar pukul 06.29 WIT, pilot memanggil tower "Mayday" dan meminta RBT atau mendarat darurat.
"Selanjutnya petugas Tower memanggil namun tidak ada jawaban dari pilot atau diduga pesawat hilang kontak," katanya.
Pesawat itu direncanakan terbang ke Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara membawa bahan sembako dan tidak berpenumpang. "Saat pesawat berada di atas Danau Sentani, pesawat secara tiba-tiba langsung jatuh ke Danau Sentani. Sementara untuk penyebab jatuhnya pesawat masih dilakukan penyelidikan oleh tim gabungan," katanya.
Sementara itu, Kapenrem 172/PWY Mayor Chk Eka Yudah ketika dihubungi mengaku proses evakuasi jenazah pilot dan bangkai pesawat melibatkan personel TNI dari Koramil 1701-01/Sentani dan Polres Sentani membantu Basarnas.
"Pesawat tersebut rencananya akan menuju Mamit, Kabupaten Tolikara untuk membawa sembako dan obat-obatan serta tidak membawa penumpang," katanya.
Setelah mendapat informasi tentang insiden tersebut, personel dari Koramil Sentani digerakkan bersama masyarakat di sekitar Danau Sentani membantu mencari korban ditempat yang diperkirakan lokasi jatuhnya pesawat.
"Pada pukul 08.30 WIT pilot dapat dievakuasi oleh tim SAR dalam keadaan meninggal dunia dan dilarikan ke RS Bhayangkara di Kota Jayapura. Berdasarkan keterangan warga sekitar, sempat mendengar bunyi keras ketika pesawat jatuh ke danau, tentunya hal ini akan diselidiki oleh pihak berwenang dan kami siap membantu," katanya.