Palembang (ANTARA) - Pengurus Forum Pariwisata dan Kebudayaan (Forwida) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini tengah menyiapkan Festival Seguntang yang dijadwalkan berlangsung 28 Februari hingga 1 Maret 2020.
"Festival tersebut digelar untuk menyemarakkan peringatan hari jadi pertama Forwida Sumsel dan mempromosikan objek wisata Bukit Seguntang yang merupakan asal usul Parameswara atau kerajaan Sriwijaya," jelas Ketua Umum Forwida Sumsel, Diah Kusuma Pratiwi di Palembang, Rabu.
Dia menambahkan, Festival Seguntang diawali kegiatan lomba mewarnai dengan peserta anak-anak PAUD dan TK pada 28 Februari 2020.
Kemudian, dilanjutkan dengan pengukuhan anggota Forwida dan penyerahan Forwida Award kepada delapan pejuang kebudayaan dan pejuang pariwisata Sumsel.
Kegiatan hari kedua pada 29 Februari 2020 digelar lomba foto dengan tema Situs Bukit Seguntang, lomba musik dan nyanyian batang hari sembilan, lomba menghias pempek dengan tema Bukit Seguntang dan malam harinya digelar ada lomba pantun bahasa Palembang yang diselingi pertunjukan wayang Palembang.
Hari terakhir 1 Maret 2020 dilakukan "city tour" mengeliling daerah bersejarah di Kota Palembang, kemudian pada malam harinya acara penutupan dan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba Festival Seguntang.
Selain itu, pihaknya juga akan membuat perangko Bukit Seguntang edisi terbatas dengan judul Sumsel Dalam Pandangan Sejarah Pos dan Komunikasi, katanya.
Dia menyebutkan, Forwida adalah wadah yang menghimpun semua industri wisata, pelaku seni, dan pelaku budaya.
Melalui forum ini diharapkan pelaku pariwisata, seni, dan pelaku budaya bersama-sama memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia secara sukarela tanpa mencari popularitas dan keuntungan pribadi.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan Forwida dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kemajuan pariwisata serta pelestarian seni dan budaya Sumsel, ujarnya.
"Festival tersebut digelar untuk menyemarakkan peringatan hari jadi pertama Forwida Sumsel dan mempromosikan objek wisata Bukit Seguntang yang merupakan asal usul Parameswara atau kerajaan Sriwijaya," jelas Ketua Umum Forwida Sumsel, Diah Kusuma Pratiwi di Palembang, Rabu.
Dia menambahkan, Festival Seguntang diawali kegiatan lomba mewarnai dengan peserta anak-anak PAUD dan TK pada 28 Februari 2020.
Kemudian, dilanjutkan dengan pengukuhan anggota Forwida dan penyerahan Forwida Award kepada delapan pejuang kebudayaan dan pejuang pariwisata Sumsel.
Kegiatan hari kedua pada 29 Februari 2020 digelar lomba foto dengan tema Situs Bukit Seguntang, lomba musik dan nyanyian batang hari sembilan, lomba menghias pempek dengan tema Bukit Seguntang dan malam harinya digelar ada lomba pantun bahasa Palembang yang diselingi pertunjukan wayang Palembang.
Hari terakhir 1 Maret 2020 dilakukan "city tour" mengeliling daerah bersejarah di Kota Palembang, kemudian pada malam harinya acara penutupan dan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba Festival Seguntang.
Selain itu, pihaknya juga akan membuat perangko Bukit Seguntang edisi terbatas dengan judul Sumsel Dalam Pandangan Sejarah Pos dan Komunikasi, katanya.
Dia menyebutkan, Forwida adalah wadah yang menghimpun semua industri wisata, pelaku seni, dan pelaku budaya.
Melalui forum ini diharapkan pelaku pariwisata, seni, dan pelaku budaya bersama-sama memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia secara sukarela tanpa mencari popularitas dan keuntungan pribadi.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan Forwida dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kemajuan pariwisata serta pelestarian seni dan budaya Sumsel, ujarnya.