Jakarta (ANTARA) - Para pebalap Indonesia kembali gagal meraih gelar juara saat tampil pada ajang Jakarta International BMX yang digelar di Sirkuit BMX Pulomas, Minggu.
Pada kejuaraan yang merupakan salah satu ajang pengumpulan poin Olimpiade 2020 Tokyo itu, juara pertama diraih oleh pebalap Venezuela Jeferson Milano, sedangkan runner up dan posisi ketiga masing-masing diperoleh James Palmer asal Kanada dan Flips Krists Rozitis dari Latvia.
Sementara itu, pebalap Indonesia, I Gusti Bagus Saputra dan Toni Syarifudin, lagi-lagi harus rela hanya mampu finis masing-masing di urutan keenam dan ketujuh.
Kendati gagal merengkuh podium di dua seri berturut-turut, pelatih kepala tim nasional balap sepeda Dadang Haris Purnomo mengatakan, balapan dua hari itu sudah cukup mendongkrak poin Merah Putih menuju Olimpiade 2020.
"Di hari kedua ini, posisi pebalap Indonesia berada di posisi ke-6, ke-7, dan ke-8. Dan kami kembali meraih sekitar 65 poin. Kalau ditotal Indonesia sudah meraih 270 poin," kata Dadang.
Sementara menurut pebalap Indonesia Toni Syarifudin, kegagalan tersebut diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk seri balapan selanjutnya, terutama dari segi teknik yang masih kurang.
"Ya dari segi teknik kita masih kurang dibandingkan pebalap-pebalap Eropa yang hampir setiap minggu ada kompetisi," kata Toni.
"Masih banyak waktu untuk persiapan ke depan, dan dari sini kita juga jadi tahu kecepatan lawan," katanya lagi.
Berdasarkan laman resmi Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI), saat ini peringkat Indonesia yang awalnya berada di urutan ke-19, kini naik ke posisi ke-17 dengan koleksi 881 poin.
Merah Putih harus menggeser posisi Italia, Latvia, Kanada, dan Jerman yang berada di atasnya demi tembus 11 besar yang merupakan syarat lolos Olimpiade.
Selanjutnya, timnas BMX Indonesia akan kembali mengumpulkan poin Olimpiade dengan mengikuti kejuaraan Banyuwangi International BMX pada 4-5 April 2020.
Pada kejuaraan yang merupakan salah satu ajang pengumpulan poin Olimpiade 2020 Tokyo itu, juara pertama diraih oleh pebalap Venezuela Jeferson Milano, sedangkan runner up dan posisi ketiga masing-masing diperoleh James Palmer asal Kanada dan Flips Krists Rozitis dari Latvia.
Sementara itu, pebalap Indonesia, I Gusti Bagus Saputra dan Toni Syarifudin, lagi-lagi harus rela hanya mampu finis masing-masing di urutan keenam dan ketujuh.
Kendati gagal merengkuh podium di dua seri berturut-turut, pelatih kepala tim nasional balap sepeda Dadang Haris Purnomo mengatakan, balapan dua hari itu sudah cukup mendongkrak poin Merah Putih menuju Olimpiade 2020.
"Di hari kedua ini, posisi pebalap Indonesia berada di posisi ke-6, ke-7, dan ke-8. Dan kami kembali meraih sekitar 65 poin. Kalau ditotal Indonesia sudah meraih 270 poin," kata Dadang.
Sementara menurut pebalap Indonesia Toni Syarifudin, kegagalan tersebut diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk seri balapan selanjutnya, terutama dari segi teknik yang masih kurang.
"Ya dari segi teknik kita masih kurang dibandingkan pebalap-pebalap Eropa yang hampir setiap minggu ada kompetisi," kata Toni.
"Masih banyak waktu untuk persiapan ke depan, dan dari sini kita juga jadi tahu kecepatan lawan," katanya lagi.
Berdasarkan laman resmi Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI), saat ini peringkat Indonesia yang awalnya berada di urutan ke-19, kini naik ke posisi ke-17 dengan koleksi 881 poin.
Merah Putih harus menggeser posisi Italia, Latvia, Kanada, dan Jerman yang berada di atasnya demi tembus 11 besar yang merupakan syarat lolos Olimpiade.
Selanjutnya, timnas BMX Indonesia akan kembali mengumpulkan poin Olimpiade dengan mengikuti kejuaraan Banyuwangi International BMX pada 4-5 April 2020.