Jakarta (ANTARA) - Mantan Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI) Helmy Yahya datang memenuhi undangan rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen RI Senayan, Jakarta, Selasa.
Helmy yang datang sekitar pukul 13.43 WIB langsung disambut sejumlah karyawan TVRI dengan buket bunga bakung putih (lily) dan bunga aster.
"Kami datang memberikan dukungan moral kepadanya yang terkait kekisruhan pemberhentiannya oleh Dewas. Bentuk dukungan ini disimbolkan dengan memberikan bunga tangan (hand bucket) yang terdiri dari bunga lily atau bunga bakung putih dan bunga Aster," ujar Presidium Komite Penyelamatan TVRI, Agil Samal.
Helmy tampak tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada para karyawan yang bersedia hadir mendukungnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI.
Kedekatan Helmy Yahya dengan karyawan TVRI, menurut Agil, karena karyawan merasa kehilangan sosok pemimpin yang egaliter dan membumi dengan ide-ide kreatif yang diturunkan kepada para karyawan di lingkungan Lembaga Penyiaran Publik tersebut.
"Tak heran dengan tangan dingin itu, Helmy Yahya mampu mengembalikan citra TVRI dan merebut hati pemirsa," kata Agil.
Mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya memberi hormat kepada karyawan TVRI yang datang mendukungnya di atas balkon ruang rapat Komisi I DPR RI sesaat sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020). (ANTARA/ Abdu Faisal)wn
Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan bahwa DPR RI ingin mendengarkan paparan secara langsung dari mantan Dirut TVRI Helmy Yahya setelah sebelumnya Komisi I DPR RI telah mendengar paparan dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi TVRI.
Ia memastikan DPR RI akan sangat berhati-hati dalam menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi dalam konflik yang berlangsung di antara Dewan Pengawas dan Dewan Direksi TVRI hingga berujung dengan pemecatan Helmy Yahya.
Helmy Yahya pasca-pemberhentian jabatannya sebagai Dirut TVRI, akan tetap menempuh jalur hukum untuk menemukan kebenaran yang hilang dalam hubungan antara dewan pengawas dan dewan direksi LPP TVRI.
Helmy yang datang sekitar pukul 13.43 WIB langsung disambut sejumlah karyawan TVRI dengan buket bunga bakung putih (lily) dan bunga aster.
"Kami datang memberikan dukungan moral kepadanya yang terkait kekisruhan pemberhentiannya oleh Dewas. Bentuk dukungan ini disimbolkan dengan memberikan bunga tangan (hand bucket) yang terdiri dari bunga lily atau bunga bakung putih dan bunga Aster," ujar Presidium Komite Penyelamatan TVRI, Agil Samal.
Helmy tampak tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada para karyawan yang bersedia hadir mendukungnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI.
Kedekatan Helmy Yahya dengan karyawan TVRI, menurut Agil, karena karyawan merasa kehilangan sosok pemimpin yang egaliter dan membumi dengan ide-ide kreatif yang diturunkan kepada para karyawan di lingkungan Lembaga Penyiaran Publik tersebut.
"Tak heran dengan tangan dingin itu, Helmy Yahya mampu mengembalikan citra TVRI dan merebut hati pemirsa," kata Agil.
Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan bahwa DPR RI ingin mendengarkan paparan secara langsung dari mantan Dirut TVRI Helmy Yahya setelah sebelumnya Komisi I DPR RI telah mendengar paparan dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi TVRI.
Ia memastikan DPR RI akan sangat berhati-hati dalam menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi dalam konflik yang berlangsung di antara Dewan Pengawas dan Dewan Direksi TVRI hingga berujung dengan pemecatan Helmy Yahya.
Helmy Yahya pasca-pemberhentian jabatannya sebagai Dirut TVRI, akan tetap menempuh jalur hukum untuk menemukan kebenaran yang hilang dalam hubungan antara dewan pengawas dan dewan direksi LPP TVRI.