Denpasar (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap( ACT) Bali bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bali mendistribusikan air bersih sebanyak 210.000 liter kepada masyarakat Karangasem, Buleleng, dan Bangli, guna mengatasi kesulitan air pada kemarau panjang pada tahun ini.
"Beberapa kabupaten di pulau Bali seperti Karangasem, Bangli, dan Buleleng sudah sangat membutuhkan air bersih karena dampak kemarau panjang," kata Marketing Communication ACT Bali, Rian Indra, di Denpasar, Kamis.
ACT Bali mendapatkan informasi kekeringan itu dari BPBD Bali tentang kondisi masyarakat yang membutuhkan air bersih sejak bulan Juli 2019, maka pihaknya merancang distribusi air bersih yang merupakan bantuan dari kalangan masyarakat maupun dari mitra ACT selama ini.
"MRI Bali memberikan bantuan dengan melakukan aksi penggalangan dana di Car Free Day Renon, lalu kami juga dibantu berbagai komunitas, pelajar, dan perusahaan yang juga melakukan penggalangan dana di lingkungan sekolah atau komunitas yang ada," katanya.
Donasi antara lain datang dari Garuda Billingual School, SMA Al Banna, SMKN 1 Kuta Selatan, MI Kalifa Nusantara, Al Azhar Syifa Budi Bali, Harapan Mulia, Ra Alam Jamur, Mi Alam Jamur, MTs Alam Jamur, Mi Tunas Bangsa, SMP Muhammadiyah Singaraja, Komunitas Muslim Nusa Dua Hotels, MS Glow, dan sebagainya.
"Kepada masyarakat yang bingung bagaimana untuk bisa memberikan donasi ataupun ingin ikut implementasi air bersih ke masyarakat bisa langsung datang ke kantor ACT di Jalan Waturengong, Denpasar, Bali, dan untuk informasi lebih jauh bisa konfirmasi nomer kami 0811-3951-818," katanya.
Ia menambahkan langkah yang dilakukan ACT-MRI Bali itu mengacu pada penjelasan Kepala Informasi Perubahan Iklim BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dodo Gunawan bahwa Indonesia saat ini sedang masuk puncak kemarau.
Di Indonesia, data 'Climate Early Warning System' (CEWS) BMKG mencatat hampir di seluruh Pulau Jawa dan Bali Nusra mengalami hari tanpa hujan (HTH).
Menurut Dodo, musim hujan di Indonesia sendiri bervariasi datangnya. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk berusaha menggunakan air yang bersih, sekalipun sedang kesulitan, agar kesehatan tetap terjaga.
Di Bali, beberapa kabupaten yang mengalami kekeringan seperti Karangasem, Bangli, dan Buleleng. Masyarakat setempat sudah sangat membutuhkan air bersih.
"Beberapa kabupaten di pulau Bali seperti Karangasem, Bangli, dan Buleleng sudah sangat membutuhkan air bersih karena dampak kemarau panjang," kata Marketing Communication ACT Bali, Rian Indra, di Denpasar, Kamis.
ACT Bali mendapatkan informasi kekeringan itu dari BPBD Bali tentang kondisi masyarakat yang membutuhkan air bersih sejak bulan Juli 2019, maka pihaknya merancang distribusi air bersih yang merupakan bantuan dari kalangan masyarakat maupun dari mitra ACT selama ini.
"MRI Bali memberikan bantuan dengan melakukan aksi penggalangan dana di Car Free Day Renon, lalu kami juga dibantu berbagai komunitas, pelajar, dan perusahaan yang juga melakukan penggalangan dana di lingkungan sekolah atau komunitas yang ada," katanya.
Donasi antara lain datang dari Garuda Billingual School, SMA Al Banna, SMKN 1 Kuta Selatan, MI Kalifa Nusantara, Al Azhar Syifa Budi Bali, Harapan Mulia, Ra Alam Jamur, Mi Alam Jamur, MTs Alam Jamur, Mi Tunas Bangsa, SMP Muhammadiyah Singaraja, Komunitas Muslim Nusa Dua Hotels, MS Glow, dan sebagainya.
"Kepada masyarakat yang bingung bagaimana untuk bisa memberikan donasi ataupun ingin ikut implementasi air bersih ke masyarakat bisa langsung datang ke kantor ACT di Jalan Waturengong, Denpasar, Bali, dan untuk informasi lebih jauh bisa konfirmasi nomer kami 0811-3951-818," katanya.
Ia menambahkan langkah yang dilakukan ACT-MRI Bali itu mengacu pada penjelasan Kepala Informasi Perubahan Iklim BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dodo Gunawan bahwa Indonesia saat ini sedang masuk puncak kemarau.
Di Indonesia, data 'Climate Early Warning System' (CEWS) BMKG mencatat hampir di seluruh Pulau Jawa dan Bali Nusra mengalami hari tanpa hujan (HTH).
Menurut Dodo, musim hujan di Indonesia sendiri bervariasi datangnya. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk berusaha menggunakan air yang bersih, sekalipun sedang kesulitan, agar kesehatan tetap terjaga.
Di Bali, beberapa kabupaten yang mengalami kekeringan seperti Karangasem, Bangli, dan Buleleng. Masyarakat setempat sudah sangat membutuhkan air bersih.