Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada periode Januari-Agustus 2019 telah mencapai 10,87 juta kunjungan.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, mengatakan jumlah kunjungan ini hanya mengalami kenaikan 2,67 persen dibandingkan periode sama 2018 sebesar 10,58 juta kunjungan.
"Ini berarti masih ada PR untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan devisa yang bisa diperoleh dari sektor pariwisata," ujarnya.
Suhariyanto mengatakan jumlah kunjungan turis pada Januari-Agustus 2019 ini berasal dari pintu masuk udara sebanyak 6,49 juta, pintu masuk laut 2,8 juta dan pintu masuk darat 1,57 juta.
Pintu masuk udara yang mendapatkan kunjungan terbanyak adalah Bandara Ngurah Rai sebesar 4,06 juta diikuti Bandara Soekarno Hatta 1,65 juta dan Bandara Djuanda 164,6 ribu.
Pintu masuk laut yang mendapatkan kunjungan terbanyak adalah Batam sebesar 1,2 juta diikuti Tanjung Uban 425,2 ribu dan Tanjung Pinang 116,6 ribu.
Pintu masuk darat yang mendapatkan kunjungan terbanyak adalah Atambua sebesar 64,7 ribu diikuti Jayapura 37,1 ribu dan Entikong 14,7 ribu.
Menurut kebangsaan, kunjungan turis ke Indonesia terbanyak berasal dari Malaysia 263,3 ribu (16,93 persen) diikuti China 193,4 ribu (12,43 persen) dan Singapura 174,1 ribu (11,19 persen).
Dalam kesempatan ini, Suhariyanto juga memaparkan jumlah kunjungan wisatawan pada Agustus 2019 telah mencapai 1,56 juta kunjungan.
Jumlah kedatangan ini mengalami kenaikan 2,94 persen dibandingkan periode Agustus 2018 sebesar 1,51 juta kunjungan.
Kedatangan ini berasal dari pintu masuk udara sebanyak 992,02 ribu, pintu masuk laut 371,48 ribu dan pintu masuk darat 191,94 ribu.
Meski demikian, kunjungan dari pintu masuk udara ini mengalami penurunan 1,39 persen dibandingkan Agustus 2018 terutama di tujuh bandara udara.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, mengatakan jumlah kunjungan ini hanya mengalami kenaikan 2,67 persen dibandingkan periode sama 2018 sebesar 10,58 juta kunjungan.
"Ini berarti masih ada PR untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan devisa yang bisa diperoleh dari sektor pariwisata," ujarnya.
Suhariyanto mengatakan jumlah kunjungan turis pada Januari-Agustus 2019 ini berasal dari pintu masuk udara sebanyak 6,49 juta, pintu masuk laut 2,8 juta dan pintu masuk darat 1,57 juta.
Pintu masuk udara yang mendapatkan kunjungan terbanyak adalah Bandara Ngurah Rai sebesar 4,06 juta diikuti Bandara Soekarno Hatta 1,65 juta dan Bandara Djuanda 164,6 ribu.
Pintu masuk laut yang mendapatkan kunjungan terbanyak adalah Batam sebesar 1,2 juta diikuti Tanjung Uban 425,2 ribu dan Tanjung Pinang 116,6 ribu.
Pintu masuk darat yang mendapatkan kunjungan terbanyak adalah Atambua sebesar 64,7 ribu diikuti Jayapura 37,1 ribu dan Entikong 14,7 ribu.
Menurut kebangsaan, kunjungan turis ke Indonesia terbanyak berasal dari Malaysia 263,3 ribu (16,93 persen) diikuti China 193,4 ribu (12,43 persen) dan Singapura 174,1 ribu (11,19 persen).
Dalam kesempatan ini, Suhariyanto juga memaparkan jumlah kunjungan wisatawan pada Agustus 2019 telah mencapai 1,56 juta kunjungan.
Jumlah kedatangan ini mengalami kenaikan 2,94 persen dibandingkan periode Agustus 2018 sebesar 1,51 juta kunjungan.
Kedatangan ini berasal dari pintu masuk udara sebanyak 992,02 ribu, pintu masuk laut 371,48 ribu dan pintu masuk darat 191,94 ribu.
Meski demikian, kunjungan dari pintu masuk udara ini mengalami penurunan 1,39 persen dibandingkan Agustus 2018 terutama di tujuh bandara udara.