Lebak (ANTARA) -
Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, kini mengembangkan tanaman sayur-sayuran karena lahan garapan pertanian pangan kekeringan akibat kemarau panjang sejak berlangsung dua bulan terakhir di daerah itu.

"Kami lebih mengembangkan pertanian sayur-sayuran karena menguntungkan dibandingkan tanaman padi," kata H Acep, seorang petani di Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Senin.

Pengembangan pertanian sayur-sayuran tidak begitu banyak memerlukan pasokan air juga permintaan pasar cukup tinggi.

Apalagi, saat ini memasuki musim kemarau sehingga tidak cocok untuk budidaya tanaman pangan padi.

Mereka petani di sini lebih memilih pertanian sayuran karena sangat menguntungkan dengan waktu 40 hari setelah tanam dapat menghasilkan ekonomi.

Para petani yang mengembangkan budidaya tanaman sayuran, seperti jenis paria, ketimun dan kacang panjang dipasok ke penampung di Pasar Induk Bogor.

Saat ini, harga sayur-sayuran relatif bagus dan menguntungkan dengan harga di pasaran Rp6.000/kg dan Rp7.000/kg.

"Kami setiap pekan bisa menjual produksi sayuran jenis ketimun ke Bogor dapat meraup keuntungan sekitar Rp7 juta dari dua petak itu," ujarnya.

Begitu juga Suhari, seorang petani Desa Selaraja Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan sebagian besar petani pada musim kemarau meninggalkan padi sawah karena mengalami kekeringan.

Sebab areal persawahan tidak cocok ditanami padi karena kekeringan hingga terlihat petak-petak sawah tanahnya terbelah.

Mereka petani di sini lebih memilih tanam ketimun dan kacang panjang karena sudah ditampung oleh tengkulak.

Saat ini, harga ketimun di tingkat petani Rp6.000/kg dan kacang panjang Rp7.000/kg.

"Kami sekali musim panen bisa mendapatkan sekitar Rp15 juta dari lima petak itu," katanya.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Iman mengimbau petani agar mengembangkan pertanian sayur-sayuran sehubungan musim kemarau panjang.

Pertanian tanaman sayuran cukup menjanjikan pendapatan ekonomi petani karena permintaan pasar cukup tinggi.

"Kita berharap ke depan petani bisa mengganti pola tanam dari padi sawah ke tanaman sayuran untuk meningkatkan produksi ketahanan pangan dan ekonomi petani menjadi lebih baik," katanya menjelaskan.

 

Pewarta : Mansyur suryana
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024