Jakarta (ANTARA) - Konsul Jenderal RI di Guangzhou Gustanto mengatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal akibat cardiac heart attack atau gagal jantung.

"Penyebab utama kematian beliau adalah cardiac heart attack," katanya kepada sejumlah awak media di Kargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu malam.

Dia mengatakan bahwa berdasarkan keterangan dokter di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital, China, Sutopo juga terkena left lung adenocarcinoma with multiple metastases atau kanker paru-paru.

Kanker tersebut, menurut Gustanto, mengenai bagian ginjal, dan bagian lain seperti tulang.

Sebelumnya, Konjen Gustanto turut mengantar pemulangan jenazah Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho ke Indonesia pada Minggu sore.

Gustanto bersama istri almarhum, Retno Utami Yulianingsih, ikut berada di penerbangan yang sama dengan jenazah.

Jenazah Sutopo diangkut dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-899 yang bertolak dari Bandar Udara Internasional Baiyun di Guangzhou Minggu pada pukul 15.45 waktu setempat (14.45 WIB).

Jenazah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 20.10 WIB dan diberangkatkan ke rumah duka di Depok, Jawa Barat, pada sekitar pukul 21.25 WIB.

Istri almarhum, Retno Utami Yulianingsih, bersama rombongan dari BNPB turut mengiringi mobil jenazah ke rumah duka.

Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo meninggal pada Minggu 7 Juli 2019 sekitar pukul 02.00 di Guangzhou, China saat menjalani pengobatan kanker di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital.


 

Pewarta : Katriana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024