Samosir (ANTARA) - Penumpang orang dan kendaraan yang penyeberangan di Danau Toba, Sumatera Utara, tujuh hari menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah masih terlihat normal dan belum menunjukkan lonjakan.
Pantauan di Dermaga Tiga Ras dan Ajibata, Kabupaten Samosir, Selasa, aktivitas masih normal dan tidak terlihat ada antrean di kapal feri dan kapal penumpang kayu.
Penumpang orang dan kendaraan di dua alat transportasi itu juga tidak memenuhi batas angkutan maksimum.
Petugas penyeberangan di Dermaga Tiga Ras, Yusro, mengatakan, pihaknya belum menambah armada kapal untuk operasional penyeberangan.
"Kapal feri masih satu, kapal kayu tiga sampai empat unit," tambahnya.
Diprediksi lonjakan penumpang baru terjadi mulai H-2 Idul Fitri sampai H+3 yang merupakan batas akhir libur panjang Lebaran.
Untuk antisipasi antrean penumpang dan orang, diturunkan armada tambahan dan waktu penyeberangan.
Sementara sejumlah penumpang mengharapkan pemerintah dan pengelola dermaga untuk taat pada peraturan pelayaran demi kenyamanan dan keselamatan penumpang.
"Jangan lagi terulang manifes penumpang melebihi kapasitas, seperti peristiwa tahun lalu," kata Suwardi, warga Simalungun.
Pantauan di Dermaga Tiga Ras dan Ajibata, Kabupaten Samosir, Selasa, aktivitas masih normal dan tidak terlihat ada antrean di kapal feri dan kapal penumpang kayu.
Penumpang orang dan kendaraan di dua alat transportasi itu juga tidak memenuhi batas angkutan maksimum.
Petugas penyeberangan di Dermaga Tiga Ras, Yusro, mengatakan, pihaknya belum menambah armada kapal untuk operasional penyeberangan.
"Kapal feri masih satu, kapal kayu tiga sampai empat unit," tambahnya.
Diprediksi lonjakan penumpang baru terjadi mulai H-2 Idul Fitri sampai H+3 yang merupakan batas akhir libur panjang Lebaran.
Untuk antisipasi antrean penumpang dan orang, diturunkan armada tambahan dan waktu penyeberangan.
Sementara sejumlah penumpang mengharapkan pemerintah dan pengelola dermaga untuk taat pada peraturan pelayaran demi kenyamanan dan keselamatan penumpang.
"Jangan lagi terulang manifes penumpang melebihi kapasitas, seperti peristiwa tahun lalu," kata Suwardi, warga Simalungun.