Palembang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan pemberian beras pada April mendatang tidak akan mengurangi uang tambahan penghasilan pegawai bagi Aparatur Sipil Negara.
"Jadi pegawai negeri dalam jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tidak perlu khawatir terhadap pembagian beras tersebut karena tidak mengurangi uang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)," kata Wagub Mawardi di Palembang, Kamis.
Bahkan, lanjut dia, beras tersebut juga berupa TPP yang bentuknya berupa salah satu bahan pokok.
Jadi kekhawatiran yang berkembang di kalangan pegawai yang menyebutkan adanya pemberian beras bagi PNS tersebut akan memotong TPP yang sudah ada selama ini, itu tidak benar.
Wagub menegaskan, TPP yang lama tidak berkurang. Sistemnya ada penambahan TPP seharga beras. Selanjutnya penambahan tersebut dipotong oleh Bank Sumsel Babel yang kemudian diberikan kembali kepada PNS dalam bentuk beras melalui koperasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas masing-masing.
Untuk merealisasikan program penyaluran beras bagi kalangan pegawai segera dilakukan penandatanganan MoU antara Gubernur Sumsel dengan pihak Bulog, dan Sekda sebagai ketua Korpri.
"Saya kira beras ini ada manfaatnya, kalau bisa sebelum bulan puasa sudah disalurkan. Secepatnya tanda tangan, sehingga pegawai cepat menerima," kata dia.
Sementara untuk kelancaran pendistribusian beras ini, Wagub menginstruksikan para kepala OPD segera menyampaikan data pegawai dan membentuk koperasi khusus mengelola pendistribusian beras.
Wagub minta data tersebut disampaikan secepatnya melalui Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel.
Namun, saat penandatanganan MoU nanti, diharapkan kepala OPD jangan mewakilkan. Mulai sekarang data pegawai segera sampaikan dan bentuklah pengurus koperasi yang khusus mengelola distribusi beras ini, ujar dia.
Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumsel Afrian Joni mengatakan, adanya TPP dalam bentuk beras bagi ASN tersebut salah satu upaya Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur H Mawardi Yahya untuk mensejahterakan ASN.
Selain itu pemberian sebagai upaya pengentasan kemiskinan karena salah satu bahan pokok tersebut dibeli dari petani Sumsel.
"Jadi pegawai negeri dalam jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tidak perlu khawatir terhadap pembagian beras tersebut karena tidak mengurangi uang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)," kata Wagub Mawardi di Palembang, Kamis.
Bahkan, lanjut dia, beras tersebut juga berupa TPP yang bentuknya berupa salah satu bahan pokok.
Jadi kekhawatiran yang berkembang di kalangan pegawai yang menyebutkan adanya pemberian beras bagi PNS tersebut akan memotong TPP yang sudah ada selama ini, itu tidak benar.
Wagub menegaskan, TPP yang lama tidak berkurang. Sistemnya ada penambahan TPP seharga beras. Selanjutnya penambahan tersebut dipotong oleh Bank Sumsel Babel yang kemudian diberikan kembali kepada PNS dalam bentuk beras melalui koperasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas masing-masing.
Untuk merealisasikan program penyaluran beras bagi kalangan pegawai segera dilakukan penandatanganan MoU antara Gubernur Sumsel dengan pihak Bulog, dan Sekda sebagai ketua Korpri.
"Saya kira beras ini ada manfaatnya, kalau bisa sebelum bulan puasa sudah disalurkan. Secepatnya tanda tangan, sehingga pegawai cepat menerima," kata dia.
Sementara untuk kelancaran pendistribusian beras ini, Wagub menginstruksikan para kepala OPD segera menyampaikan data pegawai dan membentuk koperasi khusus mengelola pendistribusian beras.
Wagub minta data tersebut disampaikan secepatnya melalui Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel.
Namun, saat penandatanganan MoU nanti, diharapkan kepala OPD jangan mewakilkan. Mulai sekarang data pegawai segera sampaikan dan bentuklah pengurus koperasi yang khusus mengelola distribusi beras ini, ujar dia.
Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumsel Afrian Joni mengatakan, adanya TPP dalam bentuk beras bagi ASN tersebut salah satu upaya Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur H Mawardi Yahya untuk mensejahterakan ASN.
Selain itu pemberian sebagai upaya pengentasan kemiskinan karena salah satu bahan pokok tersebut dibeli dari petani Sumsel.