Rantauprapat, Sumut (ANTARA News Sumsel) - Asap akibat kebarakan hutan dan lahan atau karhutla yang terjadi di Provinsi Riau mulai meluas hingga ke daerah perbatasan Provinsi Sumatera Utara di Cikampak, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Labuhanbatu, Rizky Ismana Nasution ketika dihubungi, Selasa (26/2) siang menyampaikan asap karhutla dari sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau mulai masuk ke Sumatera Utara karena faktor cuaca dan hembusan angin.
Walaupun paparan kabut asap masih sedikit dan tidak terasa, masyarakat di perbatasan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan Riau diharapkan berhati-hati dan menjaga kesehatan dengan mengunakan masker polusi asap.
"Paparan kabut asap karhutla dari Riau mulai masuk ke wilayah Sumut pagi hari hingga pukul 09.00 WIB dalam beberapa hari terakhir, walaupun tidak secara masif," katanya.
Rizky Ismana Nasution menjelaskan, dari hasil pantauan petugas Manggala Agni di lapangan, daerah Labuhanbatu Raya yakni Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan tidak menemukan titik panas atau hotspot di wilayah itu.
Penyumbang asap dari kebarakan lahan dan hutan saat ini, kata dia, diketahui dari sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau, yakni daerah pesisir Pelalawan, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir dan Dumai.
Namun demikian, pihaknya selalu siaga dan mewaspadai kemungkinan bencana alam yang dapat terjadi. "Daerah Labuhanbatu Raya tidak ada menyumbang kabut asap dan tidak ditemukan hotspot," jelasnya.
Pelaksana tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dr. Efdy Zul Faisal Harahap mengimbau masyarakat yang terpapar polusi asap agar selalu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi air putih dan menggunakan masker ketika melakukan aktivitas di luar rumah.
Polusi paparan asap, kata dia, dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran napas atas (ISPA), infeksi paru, iritasi mata, iritasi kulit hingga terserang asma.
Pihaknya akan membagikan masker polusi udara kepada masyarakat yang terpapar asap karhutla untuk mencegah ISPA.
"Mayarakat agar selalu menggunakan masker ketika melakukan aktivitas luar rumah untuk pencegahan dini ISPA akibat polusi asap, terutama kepada anak-anak," katanya.
Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Labuhanbatu, Rizky Ismana Nasution ketika dihubungi, Selasa (26/2) siang menyampaikan asap karhutla dari sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau mulai masuk ke Sumatera Utara karena faktor cuaca dan hembusan angin.
Walaupun paparan kabut asap masih sedikit dan tidak terasa, masyarakat di perbatasan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan Riau diharapkan berhati-hati dan menjaga kesehatan dengan mengunakan masker polusi asap.
"Paparan kabut asap karhutla dari Riau mulai masuk ke wilayah Sumut pagi hari hingga pukul 09.00 WIB dalam beberapa hari terakhir, walaupun tidak secara masif," katanya.
Rizky Ismana Nasution menjelaskan, dari hasil pantauan petugas Manggala Agni di lapangan, daerah Labuhanbatu Raya yakni Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan tidak menemukan titik panas atau hotspot di wilayah itu.
Penyumbang asap dari kebarakan lahan dan hutan saat ini, kata dia, diketahui dari sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau, yakni daerah pesisir Pelalawan, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir dan Dumai.
Namun demikian, pihaknya selalu siaga dan mewaspadai kemungkinan bencana alam yang dapat terjadi. "Daerah Labuhanbatu Raya tidak ada menyumbang kabut asap dan tidak ditemukan hotspot," jelasnya.
Pelaksana tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dr. Efdy Zul Faisal Harahap mengimbau masyarakat yang terpapar polusi asap agar selalu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi air putih dan menggunakan masker ketika melakukan aktivitas di luar rumah.
Polusi paparan asap, kata dia, dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran napas atas (ISPA), infeksi paru, iritasi mata, iritasi kulit hingga terserang asma.
Pihaknya akan membagikan masker polusi udara kepada masyarakat yang terpapar asap karhutla untuk mencegah ISPA.
"Mayarakat agar selalu menggunakan masker ketika melakukan aktivitas luar rumah untuk pencegahan dini ISPA akibat polusi asap, terutama kepada anak-anak," katanya.