Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia, Nasyirul Falah Amru,menilai tidak pantas calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno melangkahi makam ulama dan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri.

"Secara etika, Sandiaga Uno melanggar unggah-ungguh kita, masyarakat NU tersinggung karena makam ulamanya dilangkahi. Itulah akibatnya kalau pemimpin tidak paham kultur politik bangsanya," kata Amru dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Ia menilai seseorang harus menjaga etika ketika berziarah atau menabur bunga di makam leluhur sehingga dirinya menyayangkan jika Sandiaga tidak mengetahui adab ziarah hingga tega melangkahi makam KH Bisri Syansuri tanpa perasaan bersalah.

Menurut Nasyirul Falah, yang juga nendahara PB NU, dalam sebuah hadits diriwayatkan, sesungguhnya seseorang yang duduk di atas bara api, lalu membakar pakaian hingga menyisakan kulitnya lebih baik baginya daripada duduk di atas sebuah kuburan.

"Sebenarnya dia tahu atau tidak sich etika ziarah makam leluhur? Apa yang diperlihatkan Sandiaga dengan melangkahi makam Kiai Bisri itu bukan cermin menghormati leluhur,” ujarnya.

Gus Falah mengatakan, makam diduduki saja tidak boleh apalagi dilangkahi dan adab menabur bunga pun harus sopan sehingga ziarah itu harus dilakukan dengan niatan bersih, dan tidak bisa dilakukan dengan motif kekuasaan hanya karena menjadi calon, lalu menjadi rajin ziarah kubur.

Sebelumnya, dalam sebuah video berdurasi 14 detik, Sandiaga terekam melangkahi makam ulama dan salah satu tokoh pendiri NU, KH Bisri Syansuri, di Kompleks Pondok Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Dalam video itu, Sandiaga awalnya melakukan tabur bunga di makam KH Bisri Syansuri. Setelah selesai, dia melangkahi makam tersebut untuk beralih menabur bunga ke makam lain.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional, Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, menegaskan, insiden Sandi melangkahi makam bukan suatu kesengajaan. 

Menurut dia, Sandiaga punya niat baik dalam ziarah itu dan tidak bermaksud melecehkan dengan secara tidak sengaja melangkahi makam yang disebut makam KH Bisri Syansuri.

 

Pewarta : Imam Budilaksono
Editor : Erwin Matondang
Copyright © ANTARA 2024