Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Dunia Tetris memiliki raja baru setelah remaja berusia 16 tahun bernama Joseph Saelee berhasil memenangkan pertandingan tiga ronde atas juara dunia bertahan Jonas Neubauer dan berhak menyandang gelar Tetris Classic World Champion baru.
Saelee merupakan pemain relatif baru dalam dunia "Tetris", dengan posting terbarunya pada Maret tahun ini di kanal Youtube-nya. Dalam waktu hanya tujuh bulan dia berhasil dari meraih angka terbaik 746.212 poin hingga sekarang berhasil memenangkan kejuaraan dunia dengan catatan 934.880 poin. Demikian dilansir sbnation.com pada Senin (22/10) waktu setempat.
Bukan hanya usianya yang masih muda, lawan yang dia kalahkan juga menjadi perhatian. Neubauer pernah memenangkan tujuh dari delapan kejuaraan "Tetris" dunia, Vice sendiri pernah meliput profilnya menjelang Neubauer berlaga dalam Tetris World Championship kedelapannya di mana pada akhirnya dia dikalahkan Saelee.
Unggul 2-0 dalam final tiga terbaik, Saelee berhasil mengatasi kendalanya di mana dia tidak bisa menemukan balok berbentuk lurus untuk menyelesaikan Tetris-nya.
Alih-alih gugup, Saelee bermain pintar dengab menunggu momen emasnya dan pada akhirnya langsung memanfaatkan momen tersebut.
Turnamen Classic Tetris ini tidak menawarkan hadiah yang fantastis seperti turnamen esports lainnya. Saelee hanya memenangkan 1.000 dolar Amerika (sekitar Rp15,21 juta), namun ia bangga bisa mengangkat trofi berbentuk balok T.
Saelee merupakan pemain relatif baru dalam dunia "Tetris", dengan posting terbarunya pada Maret tahun ini di kanal Youtube-nya. Dalam waktu hanya tujuh bulan dia berhasil dari meraih angka terbaik 746.212 poin hingga sekarang berhasil memenangkan kejuaraan dunia dengan catatan 934.880 poin. Demikian dilansir sbnation.com pada Senin (22/10) waktu setempat.
Bukan hanya usianya yang masih muda, lawan yang dia kalahkan juga menjadi perhatian. Neubauer pernah memenangkan tujuh dari delapan kejuaraan "Tetris" dunia, Vice sendiri pernah meliput profilnya menjelang Neubauer berlaga dalam Tetris World Championship kedelapannya di mana pada akhirnya dia dikalahkan Saelee.
Unggul 2-0 dalam final tiga terbaik, Saelee berhasil mengatasi kendalanya di mana dia tidak bisa menemukan balok berbentuk lurus untuk menyelesaikan Tetris-nya.
Alih-alih gugup, Saelee bermain pintar dengab menunggu momen emasnya dan pada akhirnya langsung memanfaatkan momen tersebut.
Turnamen Classic Tetris ini tidak menawarkan hadiah yang fantastis seperti turnamen esports lainnya. Saelee hanya memenangkan 1.000 dolar Amerika (sekitar Rp15,21 juta), namun ia bangga bisa mengangkat trofi berbentuk balok T.