Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Perusahaan otomotif Jerman, Volkswagen (VW) mengumumkan, Kamis (13/9), akan berhenti memproduksi mobil ikonik VW Beetle pada tahun 2019, dengan alasan ingin fokus mengembangkan mobil listrik.

VW Beetle awalnya dikembangkan pada 1930-an, sebagai salah satu simbol kekuatan industri Jerman setelah Perang Dunia II. Pada 1960-an, Beetle yang biasa disebut "VW Kodok" oleh orang Indonesia menjadi kendaraan ikonik kaum muda hampir di seluruh dunia.

Mobil berdesain unik ini sempat berhenti dibuat di Amerika Serikat pada 1979, kendati tetap diproduksi di Meksiko dan Amerika Latin.

Pada pertengahan 1990-an, saat Volkswagen berjuang menghidupkan kembali penjualan di Amerika Serikat, Chief Executive Ferdinand Piech mendorong perusahaan memperbarui model Beetle.

Hasilnya, sebuah Beetle berbentuk bulan sabit yang disebut "New Beetle" meluncur pada 1998.

New Beetle pun meroket, terjual lebih dari 80.000 di Amerika Serikat pada 1999. Secara keseluruhan, VW telah menjual sekitar 500.000 Beetle secara global sejak 1998, kata perusahaan itu.

Volkswagen menjual 11.151 Beetle di Amerika Serikat selama delapan bulan pertama 2018, turun 2,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Konsumen AS yang mencari kendaraan bermerek VW justru memilih model sedan Jetta, atau mobil sport kompak Tiguan. Jetta, Tiguan dan Beetle dibangun untuk pasar Amerika Utara dan pasar lainnya dari sebuah pabrik di Meksiko.

Akhirnya, masa-masa kejayaan Beetle perlahan meredup sejalan dengan skandal emisi yang dialami VW dalam tiga tahun belakangan.

Volkswagen pun beralih dari Beetle kemudian bersiap meluncurkan serangkaian kendaraan listrik guna menyasar konsumen modern yang peduli perkembangan teknologi dan lingkungan.

 

Pewarta : Alviansyah Pasaribu
Editor : Erwin Matondang
Copyright © ANTARA 2024