London (Antara/Reuters) - Runner up Wimbledon tahun lalu Milos Raonic melepaskan serve tercepat sejauh ini pada turnamen tahun ini dengan kecepatan 226,7 kilometer per jam, ketika petenis Kanada itu menaklukkan petenis Jerman Jan-Lennard Struff dengan skor 7-6 (5), 6-2, 7-6 (4) pada putaran pertama yang dimainkan pada Selasa.
Unggulan keenam itu melepaskan 20 ace dan hanya kalah satu game serve, namun ia dipaksa bekerja keras selama beberapa waktu oleh petenis peringkat 53 dunia, yang menggunakan banyak kekuatan dan mengklaim spot kedua pada daftar pemilik serve keras dengan kecepatan 222,08 kilometer per jam.
Raonic diganggu masalah cedera otot paha belakang dan takluk pada putaran pertama di Queen's Club London bulan lalu, membuat ini menjadi tahun pertama ia tidak memenangi pertandingan di lapangan rumput sebelum Wimbledon sejak 2014.
"Bukan hanya konstan bermain, beberapa kali bermain dalam situasi ini, menurut saya inilah yang perlu diperlihatkan," kata Raonic kepada para pewarta.
"Saya senang dengan bagaimana ini semakin membaik. Saya hanya harus memberi sedikit lebih banyak perhatian, semakin waspada, semakin disiplin. Ini tidak mudah."
Pada set pertama yang berlangsung ketat, petenis Kanada itu, yang dikalahkan Andy Murray melalui "straight set" pada final 2016, kerap maju ke dekat net, meski hal itu memberikan hasil yang berbeda-beda, dan melepaskan serve sekeras 209,21 kilometer secara reguler untuk mencegah ia mendapatkan masalah.
Ia "menginjak pedal gas lebih dalam" pada set kedua dan terlihat akan melaju ke putaran kedua ketika ia mematahkan serve Struff pada game service pembukaan di set ketiga.
Namun Struff (27), dengan hanya memiliki catatan empat kemenangan level tur, balas mematahkan serve ketika Raonic melakukan serve untuk menutup permainan, yang kemudian memaksakan terjadinya tiebreak lainnya.
Raonic melepaskan emosinya ketika ia memimpin 6-4 pada tiebreak dengan pukulan backhand, mengepalkan tinjunya dan berteriak "Go."
Ia akhirnya dapat tersenyum ketika "challenge" Struff untuk pengembalian serve dengan backhand yang dianggap melebar ditolak oleh teknologi "Hawkeye" untuk memastikan kemenangan Raonic.
"Mengawali set pertama, ini terasa seperti deja vu dua pekan silam. Saya benar-benar harus tampil maksimal dan melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk sisa permainan," ucapnya kepada para pewarta.
Raonic (26) akan bermain melawan Mikhail Youzhny asal Rusia pada putaran kedua.(H-RF)
Unggulan keenam itu melepaskan 20 ace dan hanya kalah satu game serve, namun ia dipaksa bekerja keras selama beberapa waktu oleh petenis peringkat 53 dunia, yang menggunakan banyak kekuatan dan mengklaim spot kedua pada daftar pemilik serve keras dengan kecepatan 222,08 kilometer per jam.
Raonic diganggu masalah cedera otot paha belakang dan takluk pada putaran pertama di Queen's Club London bulan lalu, membuat ini menjadi tahun pertama ia tidak memenangi pertandingan di lapangan rumput sebelum Wimbledon sejak 2014.
"Bukan hanya konstan bermain, beberapa kali bermain dalam situasi ini, menurut saya inilah yang perlu diperlihatkan," kata Raonic kepada para pewarta.
"Saya senang dengan bagaimana ini semakin membaik. Saya hanya harus memberi sedikit lebih banyak perhatian, semakin waspada, semakin disiplin. Ini tidak mudah."
Pada set pertama yang berlangsung ketat, petenis Kanada itu, yang dikalahkan Andy Murray melalui "straight set" pada final 2016, kerap maju ke dekat net, meski hal itu memberikan hasil yang berbeda-beda, dan melepaskan serve sekeras 209,21 kilometer secara reguler untuk mencegah ia mendapatkan masalah.
Ia "menginjak pedal gas lebih dalam" pada set kedua dan terlihat akan melaju ke putaran kedua ketika ia mematahkan serve Struff pada game service pembukaan di set ketiga.
Namun Struff (27), dengan hanya memiliki catatan empat kemenangan level tur, balas mematahkan serve ketika Raonic melakukan serve untuk menutup permainan, yang kemudian memaksakan terjadinya tiebreak lainnya.
Raonic melepaskan emosinya ketika ia memimpin 6-4 pada tiebreak dengan pukulan backhand, mengepalkan tinjunya dan berteriak "Go."
Ia akhirnya dapat tersenyum ketika "challenge" Struff untuk pengembalian serve dengan backhand yang dianggap melebar ditolak oleh teknologi "Hawkeye" untuk memastikan kemenangan Raonic.
"Mengawali set pertama, ini terasa seperti deja vu dua pekan silam. Saya benar-benar harus tampil maksimal dan melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk sisa permainan," ucapnya kepada para pewarta.
Raonic (26) akan bermain melawan Mikhail Youzhny asal Rusia pada putaran kedua.(H-RF)