Baturaja (ANTARA Sumsel) - Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, Johan Anuar menilai bahwa rasa hormat dan moralitas sebagian anak didik terhadap para guru, sekakrang ini mulai menipis sehingga menjadi tantangan bagi dunia pendidikan khususnya di OKU.
"Kita jangan hanya puas dengan nilai akademik dan sekedar melepaskan kewajiban dalam mendidik, melainkan nilai moral harus tetap ditanamkan kepada siswa-siswi kita," kata Johan Anuar di Baturaja, Jumat.
Pada acara pelepasan kelulusan siswa siswi SMA Kader Pembangunan Baturaja itu, Johan mencontohkan bahwa begitu besarnya perubahan moral bagi anak didik era sekarang dibandingkan dahulu.
Menurut dia, eranya dulu jangankan untuk menatap mata sang guru, berpapasanpun tidak berani, berbeda dengan kondisi sekarang, murid tidak lagi memberi hormat dan menganggap layaknya teman sendiri di lingkungan sekolah.
"Ini contoh yang mudah untuk kita dapati sekarang, belum lagi perilaku menyimpang sehingga pendidikan mereka terlantar," katanya.
Ke depan, menurut dia, hal ini mesti dibenahi, supaya lulusan yang dilahirkan benar-benar mampu bersaing dan berkualitas.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan itu semua tidak terlepas dari peran para guru dan orang tua, karena dinilai pendidikan bagi generasi penerus ini tidak cukup hanya mendapat pengajaran di lingkup sekolah saja, melainkan peran orang tua sangatlah penting dalam membentuk karakter, serta mencerdaskan bagi anak didik.
"Jangan dianggap pendidikan itu hanya cukup di lingkungan sekolah. Pengawasan orang tua di sekolah, tentu tidak semaksimal dibandingkan wali murid. Kedua bagian ini merupakan satu kesatuan yang tentunya tidak bisa dipisahkan dalam pendidikan anak," katanya.
Menurut dia, pemerintah sudah memprogramkan pendidikan gratis, dan ini harus dicermati bagi para orang tua untuk memanfaatkan program tersebut agar anak-anak mereka tidak putus sekolah.
Oleh karenanya, dirinya juga menekankan kepada Dinas Pendidikan setempat, untuk terus mensosialisasikan dan juga mendata masyarakat putus sekolah akibat faktor ekonomi.
"Dengan program pendidikan gratis, terkandung niat kita terutama orang tua supaya anak-anak kita tidak tertinggal jauh, terlebih pada era teknologi canggih saat sekarang," katanya.
Sementara, Pelaksana tugas Kepala Sekolah Kader Pembangunan, Tansahri mengungkapkan, dalam membekali anak didiknya pihak sekolah terus meningkatkan mutu pendidikan.
Pada tahun ajaran akademik baru ini, pihaknya juga menambah jurusan baru di SMK yakni tehnik komputer jaringan, dan tehnik kendaraan dinas.
"Kita berharap, dengan adanya jurusan baru ini, dapat meningkatkan kemampuan anak-anak kita dalam dunia teknologi modern," katanya.
Sementara, tahun ajaran 2014/2015 pihaknya melepas sebanyak 125 siswa-siswi yang telah mengikuti ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu untuk tingkat SMA.
Walau demikian, mengenai pengumuman kelulusan sendiri diharapkan juga disampaikan pada Jumat ini melalui surat disampaikan kepada para wali murid untuk mengantisipasi aksi konvoi di jalanan.
"Kita jangan hanya puas dengan nilai akademik dan sekedar melepaskan kewajiban dalam mendidik, melainkan nilai moral harus tetap ditanamkan kepada siswa-siswi kita," kata Johan Anuar di Baturaja, Jumat.
Pada acara pelepasan kelulusan siswa siswi SMA Kader Pembangunan Baturaja itu, Johan mencontohkan bahwa begitu besarnya perubahan moral bagi anak didik era sekarang dibandingkan dahulu.
Menurut dia, eranya dulu jangankan untuk menatap mata sang guru, berpapasanpun tidak berani, berbeda dengan kondisi sekarang, murid tidak lagi memberi hormat dan menganggap layaknya teman sendiri di lingkungan sekolah.
"Ini contoh yang mudah untuk kita dapati sekarang, belum lagi perilaku menyimpang sehingga pendidikan mereka terlantar," katanya.
Ke depan, menurut dia, hal ini mesti dibenahi, supaya lulusan yang dilahirkan benar-benar mampu bersaing dan berkualitas.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan itu semua tidak terlepas dari peran para guru dan orang tua, karena dinilai pendidikan bagi generasi penerus ini tidak cukup hanya mendapat pengajaran di lingkup sekolah saja, melainkan peran orang tua sangatlah penting dalam membentuk karakter, serta mencerdaskan bagi anak didik.
"Jangan dianggap pendidikan itu hanya cukup di lingkungan sekolah. Pengawasan orang tua di sekolah, tentu tidak semaksimal dibandingkan wali murid. Kedua bagian ini merupakan satu kesatuan yang tentunya tidak bisa dipisahkan dalam pendidikan anak," katanya.
Menurut dia, pemerintah sudah memprogramkan pendidikan gratis, dan ini harus dicermati bagi para orang tua untuk memanfaatkan program tersebut agar anak-anak mereka tidak putus sekolah.
Oleh karenanya, dirinya juga menekankan kepada Dinas Pendidikan setempat, untuk terus mensosialisasikan dan juga mendata masyarakat putus sekolah akibat faktor ekonomi.
"Dengan program pendidikan gratis, terkandung niat kita terutama orang tua supaya anak-anak kita tidak tertinggal jauh, terlebih pada era teknologi canggih saat sekarang," katanya.
Sementara, Pelaksana tugas Kepala Sekolah Kader Pembangunan, Tansahri mengungkapkan, dalam membekali anak didiknya pihak sekolah terus meningkatkan mutu pendidikan.
Pada tahun ajaran akademik baru ini, pihaknya juga menambah jurusan baru di SMK yakni tehnik komputer jaringan, dan tehnik kendaraan dinas.
"Kita berharap, dengan adanya jurusan baru ini, dapat meningkatkan kemampuan anak-anak kita dalam dunia teknologi modern," katanya.
Sementara, tahun ajaran 2014/2015 pihaknya melepas sebanyak 125 siswa-siswi yang telah mengikuti ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu untuk tingkat SMA.
Walau demikian, mengenai pengumuman kelulusan sendiri diharapkan juga disampaikan pada Jumat ini melalui surat disampaikan kepada para wali murid untuk mengantisipasi aksi konvoi di jalanan.