(ANTARA Sumsel) - Anggapan bahwa 'Gravity' akan memberikan pengaruh langsung terhadap film 3D telah terbukti gagal - setidaknya untuk saat ini - dengan angka pendapatan biasa-biasa saja yang diraih 'Thor: The Dark Age'.

Dengan sekitar 80 persen dari 3.841 bioskop yang menawarkan format 3D, 39 persen dari total  pendapatan kotor 85,7 juta dolar AS (sekitar Rp991,9 miliar) dari sekuel superhero Disney Marvel itu berasal dari 3D. Itu berarti masih sekitar 33 juta dolar AS (sekitar Rp381,9 miliar), karena mayoritas penonton memilih untuk melihatnya dalam bentuk 2D ketimbang menonton sambil mengenakan kacamata.

Apa yang terjadi pada sekuel 'Thor' itu sejalan dengan film laga superhero lainnya, kata analis B. Riley & Co., Eric Wold.

"Kupikir dengan pencapaian itu, film ini dipengaruhi oleh 'mabuk' dari musim panas, ketika ada beberapa film yang dikemas dalam bentuk 3D yang sebenarnya tidak perlu dilakukan, dan justru mungkin telah membuat beberapa fans dari genre film tersebut kehilangan minatnya," kata Wold, Selasa.

'Thor: The Dark World' sebenarnya melampaui persentase yang telah diraih oleh beberapa film musim panas termasuk 'World War Z' (34 persen), 'Wolverine' (30 persen) dan 'Monsters University' (31 persen).

Pewarta :
Editor : Awi
Copyright © ANTARA 2024