(ANTARA Sumsel) - Sebuah tengkorak kuno yang ditemukan di Tibet menunjukkan bahwa kelompok kucing besar berasal dari Asia tengah, bukan Afrika seperti yang diperkirakan sebelumnya, lapor ahli palaentologi pada Rabu.

Berusia antara 4,1 dan 5,95 juta tahun yang lalu, fosil tersebut merupakan yang tertua yang pernah ditemukan dari pantherine felid, kelompok kucing besar.

Fosil tersebut dibandingkan dengan felid pemegang rekor sebelumnya -- fragmen gigi yang ditemukan di Tanzania diperkirakan berusia sekitar 3,8 juta tahun.

“Penemuan ini menunjukkan bahwa kucing besar memiliki asal usul evolusi lebih dalam dibanding perkiraan sebelumnya,” ujar Jack Tseng dari University of Southern California, yang memimpin penelitian tersebut.

Kucing besar, kelompok hewan yang disebut Pantherinae, meliputi harimau, singa, macan tutul, macan tutul salju dan jaguar.

Perjalanan evolusi mereka menjadi perbincangan hangat, ditambah dengan kurangnya bukti fosil untuk menyelesaikan perdebatan.

Tseng yang ditemani istrinya dan sesama ahli palaentologi Juan Liu dan Gary Takeuchi dari Natural History Museum di Los Angeles, membuat temuan itu pada 2010 di kawasan perbatasan terpencil antara Tibet dan Pakistan.

Fosil tersebut ditemukan terjepit di antara lebih dari 100 tulang yang mungkin dibawa oleh sungai yang mengalir keluar tebing.

Setelah tiga tahun membandingan anatomi tersebut dengan fosil lain, dan menggunakan data DNA untuk melihat pohon keluarga, mereka yakin makhluk ini merupakan spesies yang berbeda.

Di antara kucing-kucing besar modern, hubungan terdekatnya adalah dengan macan tutul salju.

Fosil tersebut menjadi bukti bahwa Asia tengah atau utara merupakan tempat asal Pantherinae, sekitar 16 juta tahun yang lalu, menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Mereka mungkin tinggal di pegunungan yang luas, bagian dari pegunungan Himalaya, makanannya mungkin termasuk bharal.

Mereka kemudian menyebar ke Asia Tenggara, berkembang menjadi garis keturunan macan tutul, harimau dan macan tutul salju, kemudian berpindah melintasi benua yang menyebabkan mereka berevolusi menjadi jaguar dan singa.

Terpisahnya dengan Felinae –kelompok hewan meliputi puma, lynx dan kucing-kucing domestik -- terjadi sekitar enam juta tahun yang lalu.

Felid yang baru ditemukan ini disebut Panthera blytheae, berdasarkan nama Blythe Haaga, “putri yang mencintai macan tutul salju” dari pasangan yang mendukung museum di LA, kata universitas dalam rilis pers.

Pewarta :
Editor : Awi
Copyright © ANTARA 2024